Show simple item record

dc.contributor.authorHILMI, Muhammad Irfan
dc.date.accessioned2023-03-30T01:35:11Z
dc.date.available2023-03-30T01:35:11Z
dc.date.issued2020-08-01
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114007
dc.description.abstractKebanyakan literatur tentang perubahan sosial, dimulai tanpa mendefinisikan dengan jelas mengenai apa yang dimaksud dengan konsep perubahan itu. Perubahan sosial diperlukan seakanakan mempunyai makna berupa fakta intuitif. Tetapi arti perubahan sosial sebenarnya bukanlah berupa fakta intuitif dan bukan berarti suatu yang sama dengan fakta intuitif seperti yang diartikan kebanyakan ahli itu. Sebagai contoh, riset di Detroit antara tahun 1956-1971 menunjukan, persentase orang yang setuju agar beberapa jenis pekerjaan tertentu tidak boleh dipegang oleh tenaga kerja wanita, telah menurun dari 65% menjadi 48%. Dengan kata lain sekitar tahun 1971, lebih sedikit orang laki-laki yang bersikap negatif terhadap wanita yang bekerja di berbagai jenis pekerjaan. Apakah itu suatu perubahan? Beberapa orang mengatakan ’ya’; sementara itu penganut faham feminisme mungkin akan menyatakan sebenarnya tidak ada perubahan karena sikap laki-laki tidak mencermnikan kesempatan kerja yang diperoleh wanita di pasar tenaga kerja.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectTeori Perubahan Sosialen_US
dc.titleTeori Perubahan Sosialen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record