PAYA PEMBINAAN REMAJA TERLANTAR DENGAN METODE BIMBINGAN SOSIAL PERORANGAN (CASE WORK) (Studi Deskriptif Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan)
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui upaya pembinaan remaja
terlantar melalui metode bimbingan sosial perorangan (Case work) pada Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan untuk
menumbuhkembangkan potensi diri dengan berfokus pada intervensi yang dilakukan
oleh pekerja sosial kepada remaja terlantar yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan. Kelompok sasaran dalam penelitian
ini adalah para pengurus UPT yang dalam hal ini adalah pekerja sosial profesional
UPT dan remaja terlantar yang dibina di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan
Sosial Remaja Terlantar Pamekasan. Dipilihnya para pekerja sosial ini karena para
pekerja sosial disini merupakan pelaksana dalam kegiatan pembinaan di Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan. Sedangkan
dipilihnya remaja terlantar disini dikarenakan remaja terlantar sebagai objek yang
memperoleh pembinaan yang dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan.
Lokasi penelitian ini adalah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial
Remaja Terlantar Pamekasan. Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial
Remaja Terlantar Pamekasan ini setiap satu periode berjumlah 140 remaja terlantar
yang terbagi dalam dua angkatan, pada satu angkatan berjumlah 70 remaja terlantar.
Remaja terlantar yang dibina di UPT ini berasal dari seluruh kabupaten yang ada di
Pulau Madura. Pada angkatan II tahun 2010 jumlah remaja laki- laki sebanyak 28
orang dan remaja perempuan 42 orang yang membutuhkan pembinaan. Disamping
menggunakan data sekunder berupa dokumen atau arsip-arsip Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan juga menggunakan data primer
yang diperoleh melalui wawancara dengan tekhnik in depth interview melalui
bantuan guide of interview (pedoman wawancara) kepada 7 orang informan (3
pekerja sosial dan 4 remaja terlantar yang dibina di UPT). Analisis hasil penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif yang didasarkan pada data kualitatif. Data
kualitatif dianalisa untuk mendukung hasil penelitian.
Hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa upaya pembinaan UPT
terhadap remaja terlantar diantaranya meliputi: tahap pendekatan awal, tahap
penerimaan dan tahap bimbingan (bimbingan mental, bimbingan sosial, bimbingan
fisik dan bimbingan keterampilan).
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan (1) Hasil dari pendekatan awal
didapat remaja terlantar sejumlah 140 remaja terlantar yang akan dibagi menjadi dua
angkatan dalam setahun (2) Pekerja sosial melakukan kontrak pelayanan terhadap
klien sebagai bukti bahwa klien siap diberikan pembinaan melalui intervensi pekerja
sosial selama proses pembinaan berlangsung di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan (3) Setelah penandatanganan kontrak
antara pekerja sosial dengan klien pada tahap pendekatan awal dan proses
penerimaan dilakukan, maka intervensi pekerja sosial dilakukan pada tahap
bimbingan, meliputi Bimbingan Mental (bimbingan keagamaan dan psikologis),
Bimbingan (bimbingan individu dan kelompok serta psikososial), Bimbingan Fisik
(olahraga, kegiatan fajar, kedisiplinan/PBB/PMD, kesehatan diri dan kebersihan
lingkungan), Bimbingan Keterampilan (pelatihan keterampilan kerja, praktek belajar
kerja (PBK) dan ekstrakulikuler).
Hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Pamekasan sangat bermanfaat bagi remaja
terlantar, hal ini tampak dari meningkatnya perkembangan klien baik secara mental,
sosial, fisik maupun keterampilannya selama berada di UPT.