Show simple item record

dc.contributor.authorNINGTIYAS, Ayu Retno
dc.date.accessioned2023-03-28T06:19:42Z
dc.date.available2023-03-28T06:19:42Z
dc.date.issued2022-07-01
dc.identifier.nim192303102070en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113803
dc.description.abstractGastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan (pembengkakan) darimukosa lambung yang di sebab kan oleh faktor iritasi dan infeksi. Berbagai penelitian menyimpul kan bahwa keluhan sakit pada penyakit gastritis paling banyak ditemui akibat dari gastritis fungsional, yaitu mencapai 70- 80% dari seluruh kasus, merupakan sakit yang bukan disebabkan oleh gangguan pada organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai, faktor psikis dan kecemasan (Khomariyah et al., 2021).Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. (Kartika, 2019) Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting gangguan dalam sistem pencernaan. Pelepasan sel epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung(Kartika, 2019). kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan untukmelancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian. (Khomariyah et al., 2021) Penggunaan kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan relaksasi otot-otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat lokal. Pada umumnya panas cukup berguna untuk pengobatan. Panas meredakan iskemia denganmenurunkan kontraksi dan meningkatkan sirkulasi. Kompres hangat dapat menyebabkan pelepasan endorfin tubuh sehingga memblok transmisi stimulasi nyeri Menurut (Khomariyah et al., 2021). Menurut World Health Organization (WHO), angka kejadian gastritis di dunia dari beberapa negara yaitu Inggris dengan angka presentase 22%, China dengan angka presentase 31%, Jepang dengan angka presentase 14,5%, Kanada dengan angka pesentase 35%, dan Perancis dengan angka presentase 29,5%. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Sanghai sekitar 17,2% yang secara substansial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik(Safitri dan Nurman, 2020). Berdasarkan Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018, gastritis merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak di rumah sakit pada pasien rawat inap dengan jumlah kasus sebesar 33.580 kasus. yang 60,86% terjadi pada perempuan. Pada pasien rawat jalan gastritis berada pada urutan ke tujuh dengan jumlah kasus201.083 kasus yang 77,74% terjadi pada perempuan (Safitri dan Nurman, 2020)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas keperawatanen_US
dc.subjectPengaruh Kompres Hangaten_US
dc.subjectPenurunan Intensitas Nyerien_US
dc.subjectKlien Gastritisen_US
dc.titlePengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Klien Gastritisen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Ida Zuhroidah,S.Kep,M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Ayu Dewi Nastiti,S.Kep,.Ns.M.Kesen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 28 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record