Identifikasi Pipa Bawah Tanah dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger Berdasarkan Model Fisis Skala Laboratorium

Abstract

Penggunaan pipa dalam bawah tanah tidak terlepas dari banyaknya penggunaan di perusahan-perusahaan dan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan model fisis skala laboratorium dengan bak uji yang diisi pasir, kemudian diukur resistivitasnya dengan menggunakan empat buah elektroda arus yang didesain dengan jarak tertentu untuk dapat mencapai kedalaman tertentu yang diinginkan. Metode yang digunakan yaitu metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger untuk mengetahui perubahan resistivitas pada lapisan bawah permukaan. Konfigurasi Wenner-Schlumberger memberikan hasil terbaik untuk benda uji (pipa) yang ditanam secara horizontal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan metode geolistrik dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger sangat efektif digunakan, karena sangat responsif dalam mengidentifikasi objek bawah tanah, yaitu pipa PVC dan pipa besi. Spasi yang responnya cukup jelas adalah di 3 cm, dengan menunjukkan letak pipa PVC dan pipa besi di rentang nilai pipa PVC sekitar (182-77515) Ωm, pipa besi di rentang nilai (226-21129) Ωm. Spasi 6 cm pada pipa PVC respon cukup jelas namun tidak sejelas spasi 3 cm, sedangkan pada pipa besi saat berada pada spasi 6 cm tidak ada respon. Masing-masing pipa memiliki rentang nilai resistivitas, pipa PVC (152-37938) Ωm, dan pipa besi yaitu (418-11329) Ωm. Spasi 12 cm pada masing-masing pipa PVC dan pipa besi tidak memberikan respon sama sekali, namun berada pada rentang nilai pipa PVC yaitu (1640-24694) Ωm, dan pipa besi yaitu (142-55295) Ωm. Sehingga dalam hal ini resistivitas media pasir dengan objek pipa PVC dan pipa besi menurun dibanding nilai resistivitas pasir tanpa objek.