UPAYA SEKOLAH DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA (Studi Deskriptif di SMP Negeri 3 Pasirian Kabupaten Lumajang)
Abstract
Siswa sekolah menengah merupakan remaja yang mengalami masa transisi
dari masa anak-anak ke masa dewasa. Siswa sekolah menengah yang dalam
peneletian ini adalah siswa sekolah menengah pertama, bertepatan dengan masa
remaja awal yang berusia 12-15 tahun. Pada masa ini merupakan masa yang banyak
menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya yang masih labil sehingga lebih rentan
untuk melakukan perilaku yang negatif dan pada masa ini para remaja awal sulit
untuk mengerti sesuatu dan sulit untuk dimengerti oleh orang yang lebih dewasa.
Siswa sebagai remaja harus mendapatkan perhatian lebih karena mereka merupakan
individu yang rentan terhadap pengaruh-pengaruh yang buruk. Remaja sering
mencoba hal-hal yang baru yang kurang memperhitungkan baik buruknya apakah
perbuatannya itu dapat membahayakan keselamatan individu maupun membahayakan
keselamatan orang lain.
Penelitian ini yang berjudul upaya sekolah dalam menanggulangi kenakalan
siswa di SMP Negeri 3 Pasirian Kabupaten Lumajang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana upaya sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa. Untuk penentuan
informan peneliti menggunakan tekhnik purposive dengan menjadikan 6 orang
informan pokok sebagai aset sumber utama yang di dukung pula oleh 5 orang
informan tambahan yang di gunakan sebagai pengecekan ulang keabsahan data yang
telah di dapatkan dari informan pokok.
Penelitian ini di lakukan di SMP Negeri 3 Pasirian Kabupaten Lumajang yang
letaknya berada di kecamatan Pasirian tepatnya di jln. raya Condro. Perolehan
pengumpulan data diambil dengan menggunakan pedoman wawancara (guide
interview), observasi dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Data kualitatif dianalisa untuk mendukung hasil
penelitian. Dan menguji keabsahan data dengan menggunakan tekhnik triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya sekolah dalam menanggulangi
kenakalan siswa adalah dengan cara penanganan preventif atau upaya pencegahan
dan upaya penindakan atau yang di sebut upaya represif. Di SMP Negeri 3 Pasirian
dalam melakukan upaya preventif atau upaya pencegahan yaitu menerapkan
kedisiplinan, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan mengadakan penyuluhanpenyuluhan.
Dalam kedisiplinan ada peraturan tata tertib yang harus di patuhi oleh
siswanya. Dengan adanya kedisiplinan di harapkan nantinya siswa terbiasa hidup
teratur dan hidup yang terarah. Selain kedisiplinan, dalam upaya pencegahan
kenakalan siswa di sekolah di adakan ektrakurikuler yaitu antara lain ekstrakurikuler
pramuka, keagamaan qiroah, seni tari dan ekstrakuruikuler keolahragaan sepak bola
dan bola volley. Di dalam upaya pencegahan juga di lakukan penyuluhan-penyuluhan
seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba, penyuluhan miras, penyuluhan kesehatan
reproduksi dan penyuluhan tentang tata tertib lalu lintas. Selain upaya pencegahan
(preventif) untuk menangani kenakalan siswa yaitu dengan upaya penindakan
(represif), di dalam upaya penindakan ini ada beberapa tahap yang di lakukan yaitu
teguran dan nasehat dari guru-guru mata pelajaran atau petugas piket, teguran dan
nasehat dari wali kelas, penanganan oleh guru Bimbingan Konseling, penanganan
masalah siswa antara pihak sekolah dan orangtua, melakukan Home-Visit, Skorsing
dan tahap terakhir yaitu siswa di keluarkan dari sekolah.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di SMP Negeri 3 Pasirian
jika ada kasus kenakalan yang di lakukan oleh siswanya segera di atasi dan di
selesaikan. Dalam hal ini ada dua hal upaya yang di lakukan pihak sekolah dalam
menanggulangi kenakalan siswa yaitu upaya pencegahan (preventif) dan upaya
penindakan (represif).