Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) dengan Media PhET Simulations terhadap Self-efficacy dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gelombang Cahaya

Abstract

Pembelajaran fisika merupakan proses membangun pengetahuan dalam mengkaji berbagai fenomena fisika yang terjadi di alam semesta. Pembelajaran fisika akan menjadi lebih menarik apabila selain siswa diberikan fenomena-fenomena yang secara nyata dapat diketahui oleh siswa sehingga siswa dapat memahami konsep secara utuh. Self-efficacy atau efikasi diri merupakan persepsi individu akan keyakinan bahwa ia mampu melakukan hal-hal dalam situasi tertentu. Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa siswa terlihat kurang percaya diri dan ragu ketika akan bertanya kepada guru, sehingga memilih untuk bertanya kepada teman yang lain atau bahkan tidak bertanya sama-sekali. Kurangnya pemahaman siswa tentunya juga memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Perlu adanya model pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai pusat dalam kegiatan pembelajaran sehingga maka guru dapat menemukan solusi dalam meningkatkan self-efficacy dan hasil belajar siswa. Pembelajaran berbantukan media PhET Simulations dapat mempermudah guru dalam mensimulasikan fenomena fisika sesuai dengan konsepnya. Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang mensimulasikan masalah riil dalam penyampaian materi suatu mata pelajaran. Oleh karena itu, model Problem Based Learning dan media PhET dapat dikolaborasikan dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan signifikan self-efficacy dan hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based Learning dengan media PhET. Jenis penelitian ini adalah true eksperimen dengan desain penelitain yaitu pretest and posttest control group design. Penelittian dilaksanakan di SMA Negeri Pakusari pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan media PhET Simulations. Pengumpulan data dengan pemberian tes yang diberikan sebelum dan setelah pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data untuk mengukur self-efficacy siswa melalui tes berupa angket dan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa melalui tes berupa pretest dan posttest. Skor rata-rata self-efficacy siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran masing-masing diperoleh 25,5 dan 23,9 yang menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan awal yang sama ditinjau dari self-efficacy. Sedangkan skor rata-rata self-efficacy siswa setelah pembelajaran diperoleh 29 dan 24,5 yang menunjukkan adanya peningkatan self-efficacy siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah pembelajaran. Selanjutnya data diuji menggunakan Independent Sample T-Test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata self-efficacy siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, penggunaan model PBL dengan media PhET dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap self-efficacy siswa. Nilai rata-rata pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing diperoleh sebesar 40,19 dan 42,56 yang menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan awal yang sama terhadap materi Gelombang Cahaya. Selain itu, nilai rata-rata posttest diperoleh sebesar 80,21 dan 70,88 yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebelum dan setelah pembelajaran. Selanjutnya data diuji menggunakan Independent Sample T-Test yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1) model Problem Based Learning dengan media PhET Simulations berpengaruh signifikan terhadap self-efficacy siswa dan 2) model Problem Based Learning dengan media PhET Simulations berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi gelombang cahaya.