dc.contributor.author | ALOISIUS, Dimas | |
dc.date.accessioned | 2023-03-21T03:16:41Z | |
dc.date.available | 2023-03-21T03:16:41Z | |
dc.date.issued | 2022-07-14 | |
dc.identifier.nim | 182210101068 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113266 | |
dc.description.abstract | Soil-transmitted helminthiases (STH) merupakan sekelompok infeksi kecacingan yang disebabkan oleh cacing Trichuris trichiura, Ascaris lumbricoides, dan Ancylostoma duodenale atau Necator americanus. Prevalensi infeksi STH di Indonesia berkisar 20 – 86 % dengan rata-rata 30 %. Sebagian besar pengendalian infeksi STH masih bergantung pada penggunaan obat antelmintik. Namun penggunaan obat antelmintik secara berlebihan dapat menyebabkan tingkat resistensi cacing terhadap obat antelmintik meningkat. Pengembangan agen antelmintik baru dengan produk alami berbasis tanaman dapat menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut. Kandungan senyawa golongan seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid dan polifenol dalam tanaman diketahui memiliki aktivitas antelmintik. Tanaman yang berpotensi sebagai agen antelmintik baru yaitu mungsi arab (Artemisia cina Berg. ex Poljakov) dan delima merah (Punica granatum L). Menurut data empiris kedua tanaman tersebut telah digunakan dalam mengobati penyakit kecacingan. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi terhadap kedua tanaman tersebut menggunakan metode ultrasonikasi dengan pelarut metanol. Hasil ekstrak yang telah diperoleh dilakukan penapisan fitokimia menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan pereaksi penampak noda untuk mengetahui adanya kandungan senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan polifenol. Selain itu juga dilakukan uji aktivitas antelmintik menggunakan metode mikrodilusi terhadap C. elegans. Hasil penapisan fitokimia yang diperoleh menunjukkan pada ekstrak metanol daun mungsi arab mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, flavonoid dan polifenol. Sedangkan pada ekstrak metanol batang delima merah mengandung senyawa polifenol dan flavonoid. Hasil uji aktivitas antelmintik dari ekstrak metanol daun mungsi arab dan batang delima merah dengan konsentrasi 500 µg/mL terhadap C. elegans masing-masing sebesar 15,97 % ± 1,30 % dan 18,23 % ± 3,47 %. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Farmasi | en_US |
dc.subject | Metanol Daun Mungsi Arab | en_US |
dc.subject | Batang Delima Merah | en_US |
dc.title | Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Metanol Daun Mungsi Arab Artemisia Cina Berg Ex Poljakov dan Batang Delima Merah Punica Granatum L.terhadap Cacing Caenorhabditis Elegans | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | S1 Farmasi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | apt. Ari S. N., S.F., GdipSc., M.Sc-Res., PhD | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. apt. Nuri, S.Si., M.Si | en_US |
dc.identifier.validator | Arin | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi Tanggal 21 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyah | en_US |