dc.description.abstract | TTingginya kasus Covid-19 di dunia membuat banyak negara mengeluarkan
kebijakan penanganan. Salah satunya terkait dengan adanya vaksin. Secara
Nasional cakupan vaksin untuk lansia masih tergolong rendah, dari total target
sebesar 21,5 juta orang hanya sekitar 2,5 juta yang menerima. Pada lansia cakupan
vaksinasi dosis pertama yaitu sebesar 27,54% dan dosis kedua yaitu sebesar
26,04%. Banyak faktor menjadi alasan mengapa lansia tidak mau melakukan
vaksinasi Covid-19. Perilaku kesediaan lansia menerima vaksin Covid-19 di Desa
Lambangkuning Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk menarik untuk diteliti
menggunakan teori Lawrence Green dengan tujuan untuk menganalisis faktor
yang berhubungan dengan Kesediaan Lansia Menerima Vaksin Covid-19 Di Desa
Lambangkuning Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan di Desa Lambangkuning Kecamatan Kertosono
Kabupaten Nganjuk pada Januari-April 2022 dengan sampel sebanyak 88
responden lansia yang didapatkan dengan cara simple random sampling. Variabel
bebas yaitu faktor presdisposisi (usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan,
pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan), faktor pemungkin (fasilitas
kesehatan, askesbilitas, transportasi), faktor penguat (keluarga dan tokoh agama).
Variabel terikat yaitu kesediaan lansia menerima vaksin Covid-19. Data
didapatkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis
menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan responden paling banyak adalah lansia yang berusia
60-70 (84,1%), mayoritas adalah perempuan (73,9%), mayoritas tidak memiliki penghasilan (60,2%), pendidikan termasuk kedalam kategori rendah (90,9%),
mayoritas tidak bekerja (61,4%). Pengetahuan responden dalam kategori baik
(47,2%), responden memiliki sikap negatif (52,3%), kepercayaan responden
termasuk ke dalam kategori kurang percaya (48,9%). Fasilitas kesehatan dalam
kondisi baik (97,7%), aksesbilitas mudah dijangkau (92,0%), transportasi dalam
keadaan kurang baik (60,2%). Mayoritas responden mendapatkan dukungan
keluarga (54,5%), mayoritas responden tidak mendapatkan dukungan tokoh
agama (80,7%). Berdasarkan uji chi-square faktor presdisposisi karakteristik
responden (usia (p=0,02) terdapat hubungan, jenis kelamin (p=0,133) tidak
terdapat hubungan, penghasilan (p=0,551) tidak terdapat hubungan, pendidikan
(p=0,683) tidak terdapat hubungan, pekerjaan (p=0,789) tidak terdapat hubungan),
pengetahuan (p=0,000) terdapat hubungan, sikap (p=0,217) tidak terdapat
hubungan, kepercayaan (p=0,000) terdapat hubungan. Faktor pemungkin fasilitas
kesehatan (p=0,844), aksesbilitas (p=0,437), transportasi (p=0,204), semuanya
tidak terdapat hubungan. Faktor penguat dukungan keluarga (p=0,013) terdapat
hubungan, dukungan tokoh agama (p=0,069) tidak terdapat hubungan.
Oleh sebab itu, penting melakukan sosialisasi untuk terus mengedukasi serta juga
dapat berkolaborasi dengan keluarga mengenai keuntunggan melakukan vaksin.
Keluarga memiliki peran penting untuk memberikan informasi dan dukungan
kepada lansia sehingga dapat meningkatkan cakupan vaksin Covid-19. | en_US |