Peran Nur Movement Dalam Perubahan Orientasi Politik Luar Negeri Turki di Negara-Negara Timur-Tengah

Abstract

Politik luar negeri dan kelompok kepentingan adalah dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Karya ilmiah ini mencoba untuk membahas tentang peranan Nur Movement terhadap orientasi politik luar negeri Turki terhadap Timur-Tengah khususnya di periode kedua pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyep Erdoghan dan mencoba mencari jawaban atas perubahan orientasi politik luar negeri Turki yang sebelumnya lebih condong ke Barat. Hasil penelitian karya ilmiah ini, menunjukkan bahwa ternyata ada keterkaitan antara para politisi AKP (Partai keadilan dan Pembangunan) yang mendominasi pemerintahan dan parlemen Turki saat ini dengan Nur Movement (Gerakan Nur). Fakta ini diperkuat dengan adanya kekaguman secara pribadi dari para pejabat Turki, mulai dari menlu Ahmed Davutoglu hingga Perdana Menteri Erdoghan dan Presiden Abdullah Ghul kepada Syaikh Badiuzaman Said anNursi,

pendiri Nur Movement. Salah satu pemikiran Syaikh Badiuzzaman adalah, memodernisasi Turki tanpa meninggalkan akar tradisional Turki (budaya Islam). Di dalam penelitian ini juga ditemukan adanya semacam kerjasama antara pemerintah Turki era Erdoghan dengan gerakan Gulen (disebut juga Neo Nursi), dalam politik luar negeri Turki untuk membangun citra positif tentang Turki, khususnya di negaranegara

Timur-tengah. Hal itu ditunjukkan dengan sikap Turki, yang mengadakan kerjasama strategis dengan beberapa negara di Timur-Tengah yang sebagian diantaranya dikenal anti AS, seperti Suriah dan Iran.