Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E pada Materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan terhadap Keterampilan Kolaborasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa IPA SMP

Abstract

Pembelajaran IPA merupakan proses membantu siswa mengembangkan kompetensi pemahaman ilmiah melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran IPA tidak hanya berisi tentang pengetahuan yang dihafal melainkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam memperlajari fenomena alam sekitar. Salah satu fenomena IPA yang dipelajari yaitu struktur dan fungsi tumbuhan. Materi ini berisi tentang bagian yang menyusun suatu tubuh tumbuhan beserta fungsi yang dimilikinya untuk tumbuhan saat melaksanakan tahapan kehidupan. Proses pemahaman konsep mengenai materi ini diperlukan proses pembelajaran yang menekankan siswa belajar melalui pengamalan langsung, sehingga dengan pengalaman itu siswa dapat merasakan pembelajaran bermakna, namun fakta di lapangan pembelajaran IPA masih bersifat teacher center (berpusat pada guru), sehingga hal ini akan membuat siswa kurang memiliki kesempatan mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan abad 21, maka perlu adanya solusi dari hal tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diberikan alternatif solusi yaitu penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengkaji pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap keterampilan kolaborasi siswa IPA di SMP dan 2) mengkaji pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap kemampuan berpikir kritis siswa IPA di SMP. Jenis penelitian yang digunakan yakni Quasi Eksperiment Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Maesan Bondowoso pada semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu diperoleh dua kelas dimana satu kelas sebagai eksperimen yaitu kelas VIII A dan satu kelas kontrol yaitu VIII C. Pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode pengumpulan data meliputi tes, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi serta menggunakan analisis data teknik uji t berbantuan SPSS 22. Hasil penelitian pada hipotesis pertama diperoleh data yang berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya pengujian menggunakan uji parametrik yakni uji Independent Sample T-test. Setelah melakukan uji Independent Sample T-test maka diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) atau p-value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E berpengaruh signifikan terhadap keterampilan kolaborasi siswa dalam pembelajaran IPA pada materi struktur dan fungsi tumbuhan. Selanjutnya hasil penelitian pada hipotesis kedua diperoleh data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji parametrik yakni uji Independent Sample T-test. Hasil tersebut menunjukkan nilai Asymp. Sig (2- tailed) atau p-value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA pada materi struktur dan fungsi tumbuhan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh signifikan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E pada materi struktur dan fungsi tumbuhan terhadap keterampilan kolaborasi siswa. (2) terdapat pengaruh signifikan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E pada materi struktur dan fungsi tumbuhan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.