Show simple item record

dc.contributor.authorDANAHISWARA, Farhan
dc.date.accessioned2023-03-08T07:29:32Z
dc.date.available2023-03-08T07:29:32Z
dc.date.issued2022-07-29
dc.identifier.nim181910501042en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112611
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 8 Maret 2023en_US
dc.description.abstractSalah satu permasalahan yang sering terjadi setiap tahunnya adalah masalah banjir. Banjir dapat terjadi akibat dari kuatnya kondisi angin dan kebocoran pada tanggul. Selain itu terdapat beberapa faktor lainnya, seperti curah hujan yang cukup tinggi, permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut, wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan minim resapan air, pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai, aliran sungai yang terhambat oleh sampah. Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Hampir setiap tahun banjir di Kota Bekasi terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Sebanyak 55 titik banjir di 11 kecamatan yang terdampak banjir pada bulan Februari 2021 menurut BPBD Kota Bekasi. Untuk meminimalisir dampak banjir, perlu dibuatnya strategi mitigasi kerawanan banjir. Strategi Mitigasi kerawanan banjir dapat dibuat berdasarkan analisa triangulasi dengan melihat kondisi eksisting dan hasil dari Analisa spasial. Untuk menghasilkan indeks dan peta kerawanan banjir, dilakukan Analisa menggunakan aplikasi Arc-GIS yang dikorelasikan dengan metode pengambilan keputusan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghasilkan indeks kerawanan. Presentase Indeks kerawanan dinilai dari beberapa parameter yang digunakan dengan kesesuaian pada lokasi penelitian. Hasil dari penelitian yang telah dilukakan adalah parameter dengan potensi kejadian banjir menurut metode AHP yang paling besar adalah faktor tata guna lahan sangat berpengaruh dengan bobot 22,94%, kemudian diikuti oleh faktor Curah hujan dengan bobot 15,13%, Jarak Sungai dengan bobot 14,87%, Kerapatan Sungai dengan bobot 14,02%, Kelerengan dengan bobot 13,25%, Elevasi dengan bobot 11,33%, dan Jenis Tanah dengan bobot 8,44%. Hasil validasi AUC pada Analisa didapat sebesar 0,731 dengan akurasi 73,1% sehingga dapat disimpulkan Analisa memiliki tingkat akurasi yang baik. Penentuan strategi mitigasi pada daerah rawan banjir di Kecamatan Rawalumbu menggunakan analisa triangulasi yang didasarkan pada kondisi eksisting dihubungkan dengan kebijakan daerah lalu menghasilkan strategi mitigasi berbasis Natuer-Based Solution seperti Pembuatan Kolam Pengumpul Air Hujan (PAH), Penyediaan Sumur Resapan Air pada daerah terbangun dengan kepadatan penduduk yang tinggi, Pembuatan lubang resapan biopori pada kawasan perumahan, Pembuatan Eko-drainase untuk mengisi air tanah dan mengurangi genangan dan banjir, Penggunaan jenis paving blok pada perkerasan jalan untuk mengoptimalkan penyerapan air hujan ke dalam tanah, Penggunaan saluran air hujan pracetak berlubang guna mengalirkan atau meresap air hujan ke dalam tanah dengan bentuk saluran U atau trapezium, Relokasi bangunan sepadan sungai terdampak banjir, dan Melakukan pengerukan pada dasar sungai guna menghindari sedimentasi tanah pada dasar sungai yang menyebabkan meluapnya air sungai.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectSTRATEGI MITIGASI BANJIRen_US
dc.subjectTINGKAT KERAWANAN BANJIRen_US
dc.titleStrategi Mitigasi Banjir Berdasarkan Tingkat Kerawanan Banjir dengan Pendekatan AHP dan GIS Berbasis Nature-Based Solution Studi Kasus Kecamatan Rawalumbuen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPerencanaan Wilayah dan Kotaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UMen_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Nunung Nuring Hayati S.T., M.Ten_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record