Retorika Bertanya dalam Acara Vincent and Desta dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Ajar Teks Berita di SMP Kelas VIII

Abstract

Dialogika merupakan salah satu lingkup pembahasan dalam ilmu retorika. Dialogika adalah keterampilan berbicara secara dua arah. Terdapat beberapa jenis praktik dalam dialogika, salah satunya adalah tanya jawab. Tanya jawab terbagi menjadi beberapa jenis salah satunya adalah interviu, yaitu kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh penanya dengan narasumber atau bintang tamu. Vincent and Desta merupakan salah satu acara interviu yang populer di Youtube. Acara tersebut dipandu oleh Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta. Acara tersebut bertujuan untuk memperoleh cerita dan informasi dari narasumber yang hadir. Penelitian ini mendeskripsikan: (1) jenis pertanyaan yang digunakan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, (2) fungsi okulesik yang dilakukan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, (3) fungsi kinesik yang dilakukan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, dan (4) pemanfaatan retorika bertanya dalam acara Vincent and Desta sebagai alternatif materi ajar teks berita di SMP kelas VIII. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara apa adanya data yang diperoleh dan dianalisis dalam bentuk bahasa tulis. Terdapat tiga data dalam penelitian ini yaitu: (1) segmen tutur yang menunjukkan pertanyaan yang disampaikan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, (2) gambar yang menunjukkan pandangan mata dan ekspresi wajah yang ditunjukkan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, (3) gambar yang menunjukkan gerakan tangan dan gestur tubuh yang dilakukan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta, dan (4) kompetensi dasar (KD) teks berita yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 37 tahun 2017 di tingkat SMP/MTs. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles and Huberman yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis pertanyaan, fungsi okulesik, fungsi kinesik yang digunakan oleh Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta serta pemanfaatannya sebagai alternatif materi ajar teks berita di SMP kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis mengenai jenis pertanyaan ditemukan sembilan jenis pertanyaan yang digunakan Vincent dan Desta dalam acara Vincent and Desta yaitu: (1) pertanyaan untuk membuka pembicaraan yang ditandai dengan ucapan terima kasih, pujian kepada bintang tamu dan dilanjutkan dengan pertanyaan ringan mengenai alasan bersedia hadir, atau topik mengenai bintang tamu, (2) pertanyaan informatif yang ditandai dengan penggunaan kata tanya “apa, gimana, dan berapa, serta menanyakan tentang topik yang dikuasai bintang tamu, (3) pertanyaan untuk mengontrol untuk mengatur tanya jawab yang dilakukan, (4) pertanyaan untuk mengaktifkan yang bertujuan agar narasumber menjawab secara spontan atau merenungkan pertanyaan yang disampaikan, (5) pertanyaan provokatif yang bertujuan agar narasumber menjawab topik-topik sensitif, (6) pertanyaan untuk membuka masalah baru yang menanyakan topik baru setelah pertanyaan sebelumnya tuntas dibahas, (7) pertanyaan mendirigasi yang digunakan untuk mengarahkan atau memperjelas maksud pertanyaan sebelumnya, (8) pertanyaan ofensif yang bisa menimbulkan ketersinggungan atau terkesan tidak sopan, dan (9) pertanyaan alternatif yang ditandai dengan penggunaan konjungsi “atau”. Selanjutnya adalah pembahasan fungsi okulesik yang dilakukan Vincent dan Desta dominan berfungsi untuk menekankan pertanyaan yang disampaikan. Adapun fungsi kinesik yang dilakukan Vincent dan Desta dominan berfungsi untuk melengkapi pertanyaan yang disampaikan. Pembahasan terakhir adalah hasil penelitian retorika bertanya dalam acara Vincent and Desta yang dimanfaatkan sebagai alternatif materi ajar teks berita di SMP kelas VIII pada Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik).