Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorRAMADANTI, Gita Fegi
dc.date.accessioned2023-03-06T08:13:25Z
dc.date.available2023-03-06T08:13:25Z
dc.date.issued2023-01-02
dc.identifier.nim190810301072en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112550
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractAdanya perkembangan yang begitu pesat membuat perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dan terus melakukan inovasi agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat di dunia usaha maupun dalam pasar ekonomi global. Namun dengan kondisi ekonomi global yang berfluktuasi menyebabkan banyak perusahaan mengalami masalah pendanaan, salah satunya adalah perusahaan pertambangan. Kebijakan atau keputusan pendanaan merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan perolehan sumber dana yang digunakan untuk operasional perusahaan. Kebijakan utang adalah salah satu sumber pendanaan eksternal yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Dilansir dari Detik.com, pertambangan menempati urutan ke-lima sebagai sektor yang memiliki paling banyak utang ke luar negeri, yakni sebesar US$ 23,7 miliar per Juli 2018. Selain itu, berdasarkan hasil data yang bersumber dari BEI, diketahui bahwa perusahaan pertambangan memiliki lebih banyak jumlah DER yang bernilai diatas 1,00 dibandingkan dengan sektor manufaktur dan otomotif. Dari hal ini dapat diartikan bahwa masih banyak perusahaan pertambangan yang memiliki utang lebih besar daripada modal sendiri. Banyak faktor yang memengaruhi perusahaan dalam memilih dan menentukan kebijakan utangnya, seperti struktur aset dan pertumbuhan penjualan. Berdasarkan trade off theory diketahui bahwa perusahaan yang sebagian besar asetnya berasal dari aset tetap akan lebih mengutamakan menggunakan sumber pendanaan melalui utang dibandingkan dengan modal sendiri karena aset tetap tersebut dapat dijadikan jaminan. Untuk pertumbuhan penjualan, menurut Brigham dan Houston (2018), perusahaan yang memiliki tingkat penjualan dan laba yang tinggi akan cenderung menggunakan utang sebagai sumber pendanaan eksternal yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat penjualan yang rendah karena perusahaan membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan ekspansi. Beberapa penelitian terdahulu mendukung pernyataan tersebut. Namun beberapa penelitian terdahulu lainnya bertolak belakang dengan pernyataan tersebut. Dengan demikian, terdapat inkonsistensi hasil penelitian terdahulu terkait pengaruh struktur aset dan pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan utang perusahaan. Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh dari struktur aset dan pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan utang perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Data yang diolah merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan pertambangan yang berasal dari website resmi BEI yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Periode pengujian pada penelitian ini menggunakan 3 periode, yakni dari tahun 2017-2019 dengan jumlah sampel sebanyak 14 perusahaan pertambangan yang dipilih melalui metode purposive sampling. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah struktur aset, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan utang. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi), analisis regresi linier, dan uji hipotesis (koefisien determinasi, uji F, uji t). Kesimpulan dan hasil uji t pada penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung variabel struktur aset menunjukkan hasil positif sebesar 2,644 dan nilai signifikansi sebesar 0,012. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur aset memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan pertambangan. Artinya, adanya peningkatan struktur aset dapat meningkatkan kebijakan utang perusahaan. Sebab, aset tetap tersebut dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai jaminan pada pihak kreditur sehingga dapat mengurangi risiko dari pihak kreditur. Dengan demikian, jika nilai aset tetap perusahaan tinggi maka akan lebih mudah memperoleh utang atau pinjaman. Selanjutnya, nilai t hitung pada variabel pertumbuhan penjualan menunjukkan hasil positif juga yakni 0,492 dan nilai signifikansi sebesar 0,625. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan utang perusahaan pertambangan. Pertumbuhan penjualan tidak menjadi penentu bagi perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan kebijakan utangnya. Ketidakstabilan tingkat pertumbuhan penjualan pada setiap tahunnya menjadi penyebabnya. Pendapatan yang tidak stabil akan memengaruhi perusahaan dalam membayar biaya tetap dari utang sehingga perusahaan memilih tidak menggunakan utang karena khawatir tidak dapat membayar utang tersebut disaat pertumbuhan penjualan sedang menurun. Selain itu, terdapat faktor non-keuangan lainnya yang dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan kebijakan utangnya, seperti menurunnya pasar ekspor, adanya pandemi Covid-19, krisis energi, dan lainnyaen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Yosefa Sayekti, M.Com, Ak., CA., CSRA Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Muhammad Miqdad, SE., MM., Aken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectSTRUKTUR ASETen_US
dc.subjectUTANG PERUSAHAAN PERTAMBANGANen_US
dc.subjectBURSA EFEK INDONESIA (BEI)en_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Struktur Aset dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAkuntansien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Yosefa Sayekti, M.Com, Ak., CA., CSRAen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Muh. Miqdad, SE., MM., Aken_US
dc.identifier.validatorKacung-19 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record