Show simple item record

dc.contributor.authorKARINTA, Yose
dc.date.accessioned2023-03-02T08:35:31Z
dc.date.available2023-03-02T08:35:31Z
dc.date.issued2022-11-29
dc.identifier.nim180210104075en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112481
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 2 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractTantangan dalam mempersiapkan generasi yang dapat bersaing di abad ke21 terutama bagi para pendidik dalam mempersiapkan siswa menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat sangatlah tidak mudah. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam menghadapi abad 21 yaitu keterampilan proses sains, yang mengarah pada serangkaian proses pembelajaran dalam sains dengan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan serta memahami pengetahuan mengenai konsep alam dan sekitarnya. Selain itu, pembelajaran yang ada di sekolah pada umumnya membuat siswa hanya mampu menghafalkan teori tanpa mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik, sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dapat diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya; cara belajar yang tidak terstruktur, ketidaktepatan waktu yang membuat materi tidak dapat dicerna dengan baik. Berdasarkan permasalah tersebut, maka dibutuhkan adanya bantuan model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan dan hasil belajar siswa, salah satunya adalah model guided inquiry learning yang menekankan keaktifan siswa selama proses pembelajaran sehingga siswa mendapatkan pengalaman secara langsung dalam menemukan fakta dan konsep yang ada. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap keterampilan proses sains siswa, dan (2) mengkaji pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif dan zat adiktif. Metode pada penelitian ini menggunakan quasi experiment atau eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test only control group design. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran guided inquiry, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional seperti yang umumnya diterapkan di sekolah tersebut. Penelitian bertempat di SMPN 1 Jember semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 1 Jember. Sampel yang digunakan pada penelitian adalah dua kelas yaitu VIII E sebagai kelas eksperimen dan VIII F sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test dan diperkuat dengan uji t-pihak kanan dengan bantuan spss. Hasil analisis data keterampilan proses sains setelah dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa data yang didapat terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan uji parametrik menggunakan t-test dan hasil analisis hipotesis pertama, data keterampilan proses sains siswa berdasarkan uji t-test yang dilakukan didapat nilai Sig. sebesar 0,043 ≤ 0,05 yang artinya data post-test tersebut tidak homogen. Data nilai post-test yang telah di uji menggunakan Independent Sample T-Test memiliki nilai Signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.002 yang artinya bahwa rata-rata nilai keterampilan proses sains post-test siswa pada kelas eksperimen memiliki perbedaan signifikan dengan nilai rata-rata keterampilan proses sains post-test siswa pada kelas kontrol. Hasil uji tpihak kanan diperoleh hasil thitung sebesar 3,277 yang artinya artinya nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk menjawab hipotesis kedua, dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa data yang didapat terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan dengan t-test, hasil t-test data hasil belajar siswa dan didapatkan nilai Signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000 yang artinya bahwa rata-rata nilai hasil belajar post-test siswa pada kelas eksperimen memiliki perbedaan signifikan dengan nilai rata-rata hasil belajar pre-test siswa pada kelas kontrol. Hasil uji t-pihak kanan diperoleh nilai hasil thitung sebesar 3,731 yang artinya artinya nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Melalui uji t-pihak kanan menjelaskan bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa serta hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dari kelas kontrol, sehingga hal tersebut membuktikan bahwa model guided inquiry learning berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Model guided inquiry learning berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA di SMP materi zat aditif dan zat adiktif. (2) Model guided inquiry learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SMP materi zat aditif dan zat adiktif.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. Indrawati, M.Pd. Dosen Pembimbing Anggota : Nur Ahmad, S.Pd, M.PFisen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectGUIDED INQUIRY LEARNINGen_US
dc.subjectZAT ADITIFen_US
dc.subjectKETERAMPILAN PROSES SAINSen_US
dc.titlePengaruh Model Guided Inquiry Learning Pada Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa di SMPen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan IPAen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Indrawati, M.Pden_US
dc.identifier.pembimbing2Nur Ahmad, S.Pd, M.PFisen_US
dc.identifier.validatorKacung-19 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record