Modal Sosial Masyarakat Nelayan Desa Kranji Kec. Paciran Kab. Lamongan. Sadiwan Hariyanto; 070910302118
Abstract
Nelayan merupakan suatu pekerjaan yang penuh dengan tantangan dan resiko
yang sangat tinggi, sehingga diperlukannya suatu modal sosial untuk mempererat
hubungan para nelayan agar senantiasa bersinergi dalam setiap aktifitas kenelayanan.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak pulau-pulau yang berjajar
sambung menyambung yang kaya akan potensi sumber daya kelautan serta kaya
dengan keaneragaman budayanya. Maka tentu saja diperlukanya aspek modal sosial
untuk memperkokoh rasa persatuan masyarakatnya karena modal sosial merupakan
suatu unsur yang sangat penting bagi kehidupan persatuan dan kesatuan masyarakat
khususnya masyarakat nelayan.
Dalam masyarakat nelayan Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan, memiliki modal sosial yang mampu memberikan untuk keselarasan
kehidupan masyarakat nelayan. Modal sosial ini merupakan media masyarakat
nelayan dalam memperkokoh persatuan masyarakat nelayan Desa Kranji dalam
menghadapi kehidupan khususnya berkaitan dengan seputar kenelayanan. Hal inilah
yang menjadikan penulis mengambil judul Modal Sosial Masyarakat Nelayan Desa
Kranji Kec. Paciran Kab. Lamongan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif. Dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi serta studi
kepustakaan yang peneliti lakukan dapat dikatakan bahwa dalam upaya menjaga
persatuan masyarakat nelayan mereka menggunakan media modal sosial untuk saling
menjaga persatuan kekompakakan masyarakat nelayan agar masyarakat nelayan bisa
hidup secara sinergi.
Dalam struktur modal sosial masyarakat nelayan dapat di kategorikan dalam 4
unsur, yang pertama adalah Trust
vii
sosial pada masyarakat nelayan memiliki nilai-nilai yang mampu membuat
masyarakat nelayan mencapai status atau posisi yang lebih tinggi dalam
kehidupannya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini terbagi dalam 5 bab. Bab I
menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pokok bahasan, tujuan dan
manfaat penelitian, Bab 2 menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang digunakan oleh
peneliti sebagai landasan teori, Bab 3 menjelaskan metode penelitian yang digunakan
peneliti sebagai pedoman pelaksanaan tekhnis dilapangan. Bab 4 berisi pembahasan
yang menjelaskan mengenai diskripsi lokasi penelitian, pembahasan berupa modal
sosial masyarakat nelayan, Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran.