PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP POTENSI RACUN UBUR-UBUR (Physalia physalis) PADA HEMOLISIS ERITROSIT MANUSIA
Abstract
Ubur-ubur (jellyfish) merupakan salah satu hewan laut filum Cnidaria atau
Coelenterata. Physalia physalis merupakan salah satu jenis ubur-ubur beracun
dari kelas Hydrozoa yang ditemukan di pantai selatan Indonesia seperti yang
pernah ditemukan di Pantai Papuma Jember. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki faktor resiko yang tinggi karena letak Indonesia yang
terbuka dengan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dimana kedua samudra
tersebut merupakan distribusi terbesar dari ubur-ubur Physalia physalis. Efek
racun ubur-ubur Physalia physalis tergolong sangat berbahaya bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
tujuan mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap potensi racun ubur-ubur
Physalia physalis pada hemolisis eritrosit manusia. Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan
laboratorium Unit Medical Center (UMC). Rancangan penelitian yang digunakan
adalah the post test only control group design dan besar sampel yang digunakan
adalah 24 sampel, dan data diperoleh dengan menggunakan alat spektrofotometri.
Pada penelitian ini, pertama digunakan racun (210 µg/ml) yang masing-masing
telah diinkubasi pada suhu 4
o
C, 20
viii
o
C, 40
o
C, 60
o
C, dan 80
o
C. Kemudian peneliti
memperhatikan efek hemolisis yang terjadi pada eritrosit dengan menggunakan
spektrofotometri. Hasil dari proses tersebut akan dibandingkan menggunakan
program GraphPad prism versi 5 dengan uji One Way Anova p<0,05.
Hasil penelitian menunjukkan p>0,05. Hal ini berarti bahwa potensi racun
ubur-ubur Physalia physalis tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]