Show simple item record

dc.contributor.authorACHMAD YUSUF H.R
dc.date.accessioned2013-12-20T06:32:13Z
dc.date.available2013-12-20T06:32:13Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM060210101364
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11204
dc.description.abstractPelaksanaan pembelajaran oleh guru pada umumnya masih mendominasi sehingga peserta didik hanya menerima materi pelajaran secara pasif. Oleh sebab itu, pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menghadapi permasalahan dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk pengembangan pembelajaran matematika yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif adalah Think-pair-share (TPS). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS, terdapat tiga tahapan yaitu: thinking (berpikir), pairing (berpasangan), dan sharing (berbagi). Strategi ini terdiri dari dua sampai enam orang anggota dalam satu kelompok yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran matematika juga diiringi dengan sistem penilaian (assessment). Adapun bentuk penilaian yang cocok dan direkomendasikan untuk menilai kemampuan yang ingin dicapai adalah penilaian autentik (authentic assessment). Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share disertai authentic assessment?, bagaimana aktivitas peserta didik?, dan berapa persentase ketuntasan belajar peserta didik?, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang disertai penerapan authentic assessment, untuk mengetahui aktivitas peserta didik, dan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar peserta didik. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIB SMP Negeri 5 Jember tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 39 peserta didik dengan rincian 24 peserta didik laki-laki dan 15 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi dan pemberian tugas. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober hingga 09 November 2010. Pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali pembelajaran dan siklus II sebanyak 4 kali pembelajaran. Pelaksanaan siklus I dan II tidak jauh berbeda. Hal itu karena pada siklus I ketuntasan belajar peserta didik mampu mencapai 87,18% dan pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu menunjang ketuntasan belajar peserta didik. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil observasi aktivitas peserta didik dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari penilaian portofolio (LKPD, PR), tes akhir siklus (kuis), juga data numerik dari observasi aktivitas peserta didik. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas individu dan kelompok cenderung mengalami peningkatan, namun ada pula yang mengalami penurunan di setiap pembelajaran. Selama enam kali pembelajaran, aktivitas individu maupun kelompok dinilai sebanyak tiga kali. Setiap dua kali pembelajaran berturut-turut, aktivitas individu maupun kelompok hanya dinilai satu kali. Persentase aktivitas mengenai keberadaan peserta didik dalam kegiatan kelompok dalam setiap pembelajaran yaitu 87,82%; 92,95%; 87,82%. Persentase aktivitas kedisiplinan dalam setiap pembelajaran yaitu 92,95%; 84,62%; 82,05%, persentase aktivitas mengenai bekerja dalam kelompok dalam setiap pembelajaran adalah 83,97%; 86,54%; 83,97%, sedangkan persentase aktivitas mengenai keseriusan peserta didik dalam mengerjakan LKPD dalam setiap pembelajaran adalah 91,03%; 65,39%; 86,54%. Persentase aktivitas kelompok juga cenderung mengalami peningkatan pada kriteria keseriusan kelompok dalam diskusi kelas, namun mengalami penurunan pada kriteria mempresentasikan hasil diskusi. Pada kriteria pengumpulan tugas kelompok, persentasi aktivitas kelompok mengalami penurunan pada pembelajaran 3 dan 4, namun terjadi peningkatan pada pembelajaran 5 dan 6. Persentase keseriusan kelompok dalam diskusi kelas berturut-turut selama enam kali pembelajaran yaitu 62,5%; 62,5%; 65%. Persentase aktivitas kelompok mempresentasikan hasil diskusi selama enam kali pembelajaran yaitu 87,5%; 85%; 75%, sedangkan persentase pengumpulan tugas kelompok dalam setiap pembelajaran adalah 75%; 70%; 75% dan persentase ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebesar 87,18% pada siklus I dan 89,74% pada siklus II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101364;
dc.subjectPEMBELAJARAN KOOPERATIFen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR DAN PECAHAN ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 5 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record