• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Medical
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Medical
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    EFEK PAPARAN DEET (Diethyltholuamide) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS ESOFAGITIS KOROSIF PADA MENCIT (Mus musculus)

    Thumbnail
    View/Open
    Rika A_1.pdf (462.6Kb)
    Date
    2013-12-20
    Author
    Rika Adistyana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diethyltoluamide (DEET) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering digunakan untuk repellent di Indonesia. Repellent dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Produk repellent banyak digunakan di Indonesia karena Indonesia merupakan Negara tropis dengan curah hujan yang tinggi, sehingga banyak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk (Goldfrank, 2002). Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, rasa terbakar pada mulut dan kerongkongan. Sistem pencernaan adalah salah satu dari jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan. Salah satu saluran pencernaan yang mengalami gangguan setelah paparan DEET adalah esofagus. Jika zat aktif DEET melewati esofagus, maka dapat merusak mukosanya (Lipscomb et al., 2001). Kerusakan pada esofagus berupa gambaran esofagitis korosif dimana terjadi peradangan di daerah esofagus yang disebabkan oleh luka bakar karena tertelannya zat kimia yang bersifat korosif misalnya DEET (Soepardi, 2003). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek paparan DEET terhadap gambaran mikroskopis esofagitis korosif pada mencit dan untuk mengetahui macam-macam perubahan mikroskopis esofagitis korosif akibat paparan DEET pada mencit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris, dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Jember pada bulan Februari 2012. Bahan yang digunakan adalah DEET dalam repellent antinyamuk. Hewan coba yang digunakan adalah 30 ekor mencit jantan yang sudah dibagi dalam 5 kelompok yaitu 1 kelompok K atau kontrol dan 4 kelompok P atau perlakuan yaitu P1, P2, P3, dan P4 yang diberikan per oral melalui sonde lambung dengan volume yang berbeda yaitu 200µL, 400µL, 600 µL, dan 800 µL DEET. Ditunggu selama 8 jam lalu dimasukkan kedalam botol yang berisi eter sampai mati. Langkah selanjutnya pembedahan mencit dengan mengambil organ esofagus dan dibuat preparat histopatologi kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya Olympus (CX31) dengan pembesaran 400x dan diklasifikasikan sesuai dengan derajat caustic of oesophageal injury. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan analisis Chi-Square.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11192
    Collections
    • UT-Faculty of Medical [1539]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository