PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING SECARA KELOMPOK DISERTAI SOFTWARE PSIM UNTUK MENINGKATKAN SECARA KELOMPOK PSIM UNTUK MENINGKATKAN MULTIREPRESENTASI FISIKA SISWA MULTIREPRESENTASI FISIKA SISWA DI SMK (Hukum Kelistrikan Arus Searah)
Abstract
Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan
gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat
abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan
kemampuan imaginasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat.
Masih tingginya ketergantungan siswa terhadap guru fisika merupakan salah satu
faktor yang juga mempengaruhi pembelajaran fisika. Sehingga permasalahanpermasalahan
tersebut berdampak pada rendahnya pemahaman konsep dan hasil
belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat
membantu siswa supaya mudah memahami konsep fisika dan mengubah
ketergantungan siswa terhadap guru menjadi proses pembelajaran yang terpusat
pada siswa (
student centre). Adapun pembelajaran yang dapat diuji cobakan yaitu
penerapan model
problem solving secara kelompok disertai software PSIM untuk
meningkatkan multirepresentasi fisika siswa di SMK (hukum kelistrikan arus
searah).
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan dampak
pembelajaran (kemampuan representasi verbal, matematik, gambar dan grafik)
setelah penerapan model
problem solving secara kelompok disertai software PSIM
di SMK; (2) untuk mengkaji perbedaan hasil belajar fisika siswa yang
menerapkan model problem solving secara kelompok disertai software PSIM
dengan pembelajaran konvensional di SMK; (3) untuk mendeskripsikan retensi
belajar fisika siswa setelah penerapan model
problem solving secara kelompok
disertai software PSIM di SMK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu true experimental
design. Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Jember. Penentuan
tempat menggunakan metode purposive sampling area. Responden penelitian
ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode
random sampling. Rancangan penelitian menggunakan
control group pre-test post-test design. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis
data menggunakan rumus
normalized gain (Ng) untuk menjawab rumusan
masalah pertama, menggunakan uji Independent Sample T Test dengan program
SPSS 15 untuk menjawab rumusan masalah kedua dan menggunakan rumus
recognition method untuk menjawab rumusan masalah ketiga.
Analisis data untuk kriteria peningkatan kemampuan multirepresentasi
fisika siswa diperoleh kemampuan representasi verbal
Ng = 0,452 tergolong
kategori sedang, matematik Ng = 0,474 tergolong kategori sedang, gambar Ng =
0,769 tergolong kategori tinggi dan grafik
Ng = 0,907 tergolong kategori tinggi.
Analisis data hasil belajar fisika siswa dengan uji
Independent Sample T Test
diperoleh (Sig. (2-tailed)) = 0,016, maka 0,016 < 0,05 yang berarti (Ha diterima,
Ho ditolak) serta diperkuat dengan 2,481
≥ 2,0049 atau t
hitung
≥ t
yang secara
teoritis juga menyatakan (Ha diterima, Ho ditolak). Analisis retensi belajar fisika
siswa di kelas eksperimen diperoleh persentase retensi sebesar 98,89 % yang
berarti kriteria retensi tergolong kategori sangat baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) penerapan model problem solving
secara kelompok disertai software PSIM di SMK Negeri 2 Jember secara umum
dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal, matematik, gambar dan
grafik (VMG2) dengan kriteria representasi verbal pada kategori sedang,
matematik pada kategori sedang; gambar pada kategori tinggi dan grafik pada
kategori tinggi; (2) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa
yang menerapkan model
problem solving secara kelompok disertai software PSIM
dengan pembelajaran konvensional di SMK Negeri 2 Jember; (3) retensi belajar
siswa dengan penerapan model problem solving secara kelompok disertai software
PSIM tergolong dalam kategori sangat baik.