Show simple item record

dc.contributor.authorPRADITYA, Vicky Sandi
dc.date.accessioned2023-01-07T22:49:25Z
dc.date.available2023-01-07T22:49:25Z
dc.date.issued2022-07-14
dc.identifier.nim181910501043en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111510
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 8 Januari 2023en_US
dc.description.abstractKelestarian mangrove menjadi sangat penting mengingat fungsinya sebagai pelindung pantai dari terpaan gelombang pasang, badai, tsunami, penahan lumpur dan aliran air tawar serta terumbu karang yang berada di depannya aman dari lumpur dan air tawar (Palupi, 2017). Adapun fokus pemerintah dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove berada pada mangrove dengan kondisi tutupan yang jarang. Dalam upaya mengatasi kerusakan hutan mangrove, pemerintah Kabupaten Bangkalan menjadikan konsep ekowisata sebagai alternative pengelolaan kawasan hutan mangrove di Kabupaten Bangkalan yang termuat dalam RTRW Kabupaten Bangkalan tahun 2009-2029 bahwa pengelolaan ekosistem mangrove dengan fungsi utama sebagai kawasan lindung harus terintegrasi dengan kegiatan ekowisata dan ilmu pengetahuan. Kecamatan Arosbaya merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang memiliki kawasan mangrove terluas dengan Desa Lajing sebagai desa potensial dalam pengembangan wilayah pesisir. Keberadaan hutan mangrove di Kecamatan Arosbaya menjadi sangat penting mengingat berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bahwa diprediksi 20-50 tahun mendatang pesisir Kecamatan Arosbaya akan terkena dampak dari kenaikan muka air laut (Syah, 2019). Selain itu dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Bangkalan tahun 2020-2035, Kecamatan Arosbaya ditetapkan sebagai destinasi pariwisata kabupaten (DPK) dengan tema pengembangan wisata alam. Meskipun secara perkembangan kawasan hutan mangrove terbilang masih baik namun secara faktual belum adanya pengelolaan secara intensif dan terarah (Hur R, 2020). Guna merespon permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi konservasi hutan mangrove di pesisir Arosbaya dengan konsep ekowisata. Untuk mencapai tujuan tesebut, tahapan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi karakteristik pengelolaan dan konservasi mangrove Arosbaya berdasarkan prinsip ekowisata berkelanjutan dengan menggunakan metode content analysis. Untuk selanjutnya dilakukan penentuan faktor prioritas berdasarkan penilaian para stakeholder dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil analisis AHP, didapatkan 5 sub variabel dengan prioritas tertinggi yang mewakili masing-masing faktor. Adapun yang tertinggi yaitu faktor partisipasi masyarakat dengan sub variabel prioritasnya yaitu pemberdayaan masyarakat setempat dengan bobot 0,805. Menyusul yang kedua adalah faktor edukasi sub variabel prioritasnya yaitu atraksi edukasi dengan bobot sebesar 0,636. Kemudian faktor konservasi lingkungan sub variabel prioritasnya yaitu pengelolaan hutan mangrove dengan bobot 0,702, diikuti dengan faktor manajemen kelembagaan sub variabel prioritasnya yaitu manajemen wisatawan dengan bobot sebesar 0,259 dan ekonomi sub variabel prioritasnya yaitu peluang kerja masyarakat setempat dengan bobot 0,608. Kemudian dirumuskan strategi pengelolaan dari masing-masing sub variabel prioritas dalam upaya konservasi hutan mangrove dengan konsep ekowisata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectHUTAN MANGROVEen_US
dc.subjectEKOWISATA PESISIRen_US
dc.titleStrategi Konservasi Hutan Mangrove Berkelanjutan Berbasis Ekowisata Pesisir Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Indra Nurtjahjaningtyas, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Rindang Alfiah, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record