dc.contributor.author | ARDYAH, Naura Paramitha Cindy | |
dc.date.accessioned | 2023-01-06T06:46:55Z | |
dc.date.available | 2023-01-06T06:46:55Z | |
dc.date.issued | 2022-10-03 | |
dc.identifier.nim | 181810401060 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111457 | |
dc.description.abstract | Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang menjadi permasalahan
kesehatan di Indonesia yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Desa Bangsring,
Kabupaten Banyuwangi menjadi wilayah endemik malaria akibat Kejadian Luar
Biasa (KLB) tahun 2011. Salah satu nyamuk yang ditemukan di wilayah tersebut
adalah An. sundaicus yang terkonfirmasi menjadi vektor malaria di Indonesia.
Malaria ditularkan vektor Anopheles betina melalui transmisi Plasmodium ke inang
baru pada proses blood feeding. Infeksi Plasmodium di dalam tubuh vektor
dihambat oleh Peritrophic Matrix (PM) dan epitel midgut, sistem imun inatte, dan
bakteri simbion. Bakteri simbion memiliki peranan dalam mengurangi kapasitas
vektorial nyamuk kompeten melalui mekanisme penghambatan patogen pada
nyamuk. Berdasarkan hal tersebut, bakteri simbion perlu di identifikasi secara
morfologi dan marka molekuler 16s-rDNA sebagai salah satu pendekatan strategis
pengendalian vektor penyakit malaria.
Tahapan penelitian diawali dengan landing collection nyamuk An.
sundaicus yang pengambilan sampelnya berlokasi di Dusun Paras Putih, Desa
Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Tahapan berikutnya
adalah identifikasi morfologi An. sundaicus berdasarkan buku identifikasi
Anopheline Mosquitoes of Malaya and Borneo. Nyamuk An. sundaicus dilakukan
isolasi midgut dan kelenjar saliva. Langkah berikutnya isolasi bakteri pada midgut
dan kelenjar saliva An. sundaicus dilanjut pengamatan makroskopis dan
mikroskopis bakteri hasil isolasi bakteri dari kelenjar saliva An. sundaicus
berdasarkan buku panduan Bergey Manual of Determinative Bacteriology 9th
sebagai referensi. Tahapan identifikasi molekuler bakteri dimulai dari isolasi DNA
ix
genom bakteri, amplifikasi sekuen 16S-rDNA, purifikasi DNA hasil PCR dan
analisis berbasis molekuler dengan sekuen 16S-rDNA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri simbion yang ditemukan pada
posterior midgut An. sundaicus betina adalah isolat N1 sedangkan yang ditemukan
pada kelenjar saliva An. sundaicus adalah isolat N2. Isolat bakteri N1 dan N2 salah
satu kelompok bakteri Gram-negatif berbentuk batang. Karakteristik morfologi
koloni dari isolat N1 meliputi bentuk koloninya circular, tepian koloni entire,
warna koloni kuning, dan permukaannya raised. Isolat N2 yang memiliki bentuk
koloni circular, tepian koloni entire, warna koloni putih mengkilap, dan
permukaannya raised. Berdasarkan hasil identifikasi molekuler dengan
menggunakan sekuen 16S-rDNA, isolat N1 dengan nilai similaritas sebesar 99,91
dan nilai bootstrap 97% memiliki kemiripan yang tinggi dengan Pantoea dispersa,
sedangkan isolat N2 memiliki kemiripan 99,91% dan nilai bootstrap 100% dengan
Enterobacter cloacae. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dr. rer. nat.Kartika Senjarini, S.Si., M.Si.
Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | en_US |
dc.subject | Idnetification | en_US |
dc.subject | Anopheles | en_US |
dc.subject | Symbiont Bacteria | en_US |
dc.title | Identifikasi Bakteri Simbion Dari Midgut Dan Kelenjar Saliva Vektor Malaria Anopheles Sundaicus Berdasarkan Marka Molekuler 16s-Rdna | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Biologi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. rer. nat.Kartika Senjarini, S.Si., M.Si. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. | en_US |