| dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara agraris dengan 
sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian. Salah satu pulau yang 
memiliki lahan pertanian yang cukup luas yaitu Pulau Jawa sehingga dapat 
menghasilkan produksi pertanian pangan dalam jumlah besar. Tujuan 
dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui karakteristik tanah pertanian 
berdasarkan nilai resistivitas dan uji laboratorium. Berdasarkan tujuan tersebut, 
penelitian dilakukan menggunakan metode geolistrik dan uji laboratorium. 
Metode geolistrik yang digunakan yaitu metode geolistrik resistivitas konfigurasi 
Wenner dengan menggunakan spasi 0.5 m dan panjang lintasan 20 m. Metode 
yang digunakan pada penelitian ini memiliki metode dengan menginjekkan arus 
listrik buatan ke dalam tanah melalui elektroda lalu perbedaan potensial yang 
dihasilkan diukur pada permukaan. Hasil data geolistrik digunakan sebagai dasar 
pengambilan sampel untuk uji laboratorium. Sampel yang diambil berupa tanah 
pada kedalaman top soil dan sub soil di titik tertentu. Sampel 1 diambil pada 
lapisan top soil lahan padi di titik 8 m. Sampel 2 dan 3 diambil pada lapisan top 
soil dan sub soil lahan kopi di titik 8 m. Sampel 4 dan 5 diambil pada lahan padi 
di titik 16 m. 
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu pada metode geolistrik 
resistivitas lapisan top soil di lintasan 1 pada lahan padi memiliki nilai resistivitas 
(0,083 – 16,3) Ω𝑚 yang termasuk dengan jenis tanah lempung yang sangat basah 
dan lembek bercampur dengan lanauan pasiran. Lapisan top soil pada lintasan 2 
di titik 8 m menunjukkan (10,6 – 97,4) Ω𝑚 dan 296 Ω𝑚 yang didominasi jenis 
tanah lanauan debuan, lanauan pasiran dan lempung berbatu, pada lapisan sub 
soil menunjukkan nilai resistivitas (10,6 – 170) Ω𝑚 yang didominasi tanah 
lempung debuan, lanauan pasiran dan lempung berbatu. Selanjutnya lapisan top 
soil pada titik 16 m memiliki resistivitas (10,6 – 55,9) Ω𝑚, sedangkan lapisan 
sub soil menunjukkan nilai (10,6 – 97,4) Ω𝑚 yang terduga tanah lanauan 
lempung dan lanauan pasiran. Hasil yang diperoleh dari uji laboratorium pada 
sampel menunjukkan komposisi pasir 75,4%, kerikil 5,4%, lanau dan lempung 
19,2%. Sampel 3 menunjukkan pasir 84%, kerikil 8,4%, lanau dan lempung 7,6%. 
Sampel 4 menunjukkan pasir 88,4%, kerikil 0,6%, lanau dan lempung 11%, 
sedangkan sampel 5 menunjukkan 77,1% pasir, 1,5% kerikil, lanau dan lempung 
21,4%. Hasil geolistrik dan uji laboratorium memiliki kesesuaian, dimana pada 
lahan pertanian membutuhkan banyak unsur hara yang terdapat pada lapisan sub 
soil. | en_US | 
| dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing utama : Nurul Priyantari, S.Si., M.Si,
Dosen Pembimbing anggota : Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.T, s | en_US |