Show simple item record

dc.contributor.authorFADILAH, Fina Riska
dc.date.accessioned2022-11-11T07:25:38Z
dc.date.available2022-11-11T07:25:38Z
dc.date.issued2022-06-24
dc.identifier.nim180910202095en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110763
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 11 Nopember 2022en_US
dc.description.abstractKrisis ekonomi di Indonesia menyebabkan perusahaan berpotensi mengalami financial distress. Perusahaan sub sektor property dan real estate memiliki kontribusi yang cukup kecil bagi perekonomian Indonesia dengan rata-rata kontribusi di bawah 3% selama 6 tahun (2015-2020), yang salah satunya disebabkan oleh lemahnya GCG. Munawar et al, (2018) menyatakan bahwa implementasi GCG yang buruk menjadi salah satu penyebab perusahaan mengalami financial distress. Apalagi skor GCG Indonesia berada di peringkat bawah se-Asean selama tahun 2015-2020. Kinerja keuangan perusahaan yang baik dengan implementasi GCG yang tepat akan mengurangi masalah keagenan sehingga meminimalisir potensi financial distress. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah GCG memiliki pengaruh secara signifikan terhadap financial distress pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020. Indikator GCG yang digunakan untuk mengukur GCG yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan direksi, proporsi komisaris independen, dan komite audit. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif hubungan kausal. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling) dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 9 perusahaan dari 77 perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015-2020 yang menjadi populasi. Peneliti menggunakan analisis regresi berganda dengan alat analisis yaitu software IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG dengan menggunakan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Sedangkan, dewan direksi dan proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap financial distress dengan arah hubungan negatif. Semakin meningkatnya jumlah dewan direksi dan proporsi komisaris independen maka akan menurunkan nilai Z-Score sehingga akan meningkatkan terjadinya financial distress. Peningkatan anggota dewan direksi dapat menyebabkan masalah koordinasi yang akan menyita fokus yang akan mengganggu pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas dan wewenang secara optimal sehingga akan meningkatkan potensi financial distress. Peningkatan jumlah komisaris independen dapat menimbulkan masalah keagenan akibat dari pengawasan tidak maksimal ditambah kurang kompeten dengan menghasilkan banyak informasi yang kurang tepat dari monitoring dan evaluasi yang berdampak pada kinerja perusahaan sehingga berpotensi mengalami financial distress.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Hari Karyadi, S.E., M.SA., Ak Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Akhmad Toha, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectGOOD CORPORATE GOVERNANCEen_US
dc.subjectFINANCIAL DISTRESSen_US
dc.subjectPENGARUH IMPLEMENTASIen_US
dc.titlePengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAdministrasi Bisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Hari Karyadi, S.E., M.SA., Aken_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Akhmad Toha, M.Sien_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record