Uji Daya Hambat Obat Kumur yang Mengandung Minyak Atsiri Biji Pala (myristica fragrans) terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Abstract

Latar belakang: Prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut di Indonesia menurut Riskesdas 2018 sebesar 57,6% salah satunya kandidiasis oral. Penyakit gigi dan mulut dapat dicegah menggunakan obat kumur antiseptik seperti chlorhexidine gluconate 0,2%, tetapi chlorhexidine gluconate 0,2% dapat memiliki reaksi alergi pada kulit (urtikaria) pada pasien yang hipersensitif. Bahan herbal sebagai pilihan alternatif obat kumur. yaitu dengan menggunakan minyak atsiri biji pala karena memiliki kandungan antimikroba salah satunya antijamur. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui daya hambat obat kumur yang mengandung minyak atsiri biji pala (M. fragrans) terhadap pertumbuhan C.albicans. Metode Penelitian: Uji daya hambat terhadap C.albicans dengan metode difusi cakram. Terdiri dari 9 kelompok, pada kelompok 1 diberi obat kumur tanpa minyak atsiri biji pala, kelompok 6 diberi obat kumur yang mengandung minyak atsiri biji pala konsentrasi 0,05%, 0,2%, 0,8%, 3,2% , 12,8 % dan 51,2% dan 2 kelompok selanjutnya yaitu kontrol positif K(+) berisi Chlorhexidine gluconate 0,2% dan kontrol negatif K(-) berisi aquadest. Jumlah pengulangan pada setiap kelompok yaitu 3 kali dengan total 27 sampel. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa obat kumur yang mengandung minyak atsiri biji pala konsentrasi 12,8% dan 51,2% memiliki diameter zona hambat 5,30 mm dan 8,38 mm. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p= 0,001. Kesimpulan: Obat kumur yang mengandung minyak atsiri biji pala (M. fragrans) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan C. albicans.