dc.contributor.author | SANDIKA, Ajeng Dian | |
dc.date.accessioned | 2022-11-02T23:35:16Z | |
dc.date.available | 2022-11-02T23:35:16Z | |
dc.date.issued | 2022-07-05 | |
dc.identifier.nim | 18231010129 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110539 | |
dc.description | Finalisasi oleh Taufik Tgl 3 Nopember 2022 | en_US |
dc.description.abstract | Glaukoma sering disebut dengan penyakit pencuri penglihatan. Glaukoma
adalah penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan syaraf pada mata yang
ditandai dengan adanya penggalian glaukoma, kerusakan syaraf optic, dan
sempitnya lapang pandang. Glaukoma pada umumnya tidak memiliki gejala yang
jelas sehingga jika glaukoma tidak ditangani dengan baik efek yang paling buruk
adalah terjadinya kebutaan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pada pasien
glaukoma. Beberapa faktor risiko terjadinya glaukoma antara lain adalah jenis
kelamin, usia, riwayat glaukoma dan adanya penyakit vascular. Tekanan
intraokular (TIO) merupakan faktor risiko utama terjadinya glaukoma. Dimana jika
terjadi peningkatan TIO akan menyebabkan kerusakan syaraf optic. Pngendalian
tekanan intraokular merupakan tujuan dari manajemen glaukoma. Terapi yang
dapat dilakukan pada pasien glaukoma beragam baik terapi konvensional dan terapi
alternatif. Berbagai macam terapi komplementer dapat digunakan sebagai terapi
tambahan dalam pengobatan glaukoma. Salah satu terapi yang dapat dikembangkan
adalah mind body therapy. Mind body therapy merupakan jenis terapi
komplementer yang menekankan teknik meditasi dalam pelaksanaan prosedur
terapinya. Namun tinjauan sistematis mengenai intervensi mind body therapy masih
belum terdapat penelitiannya. Dari permasalah diatas maka penulis tertarik dalam
mencari literatur penelitian yang membahas efektifitas intervensi tersebut dalam
menurunkan tekanan intraokular pasien glaukoma. Desain penelitian yang digunakan adalah systematic literature review
menggunakan 5 database, yaitu PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Google
Scholar, dan Scopus. Kata kunci tertentu digunakan untuk mencari artikel yang sesuai dengan topik menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, kemudian
kata kunci dimasukkan manual dengan bantuan boolean operator. Peneliti
menemukan 11 artikel yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi yang telah disusun.
Kriteria inklusi tersebut yaitu populasi penderita glaukoma dan yang mengalami
peningkatan TIO, desain penelitian randomized control trial, cross sectional,
cohort study, quasi experimental study, case study, hasil penelitian yang
menjelaskan efek intervensi mind body therapy yoga dalam penurunan TIO, artikel
terbit 10 tahun terahkir, artikel berbahasa Inggris atau Indonesia, artikel full-text
dan tidak ada pembatasan tempat. Seleksi artikel menggunakan flowchart dari
diagram PRISMA. Hasil penelitian didapatkan sebelas artikel yang telah terpilih membahas
terkait intervensi mind body therapy dalam menurunkan TIO dimana 4 artikel
membahas intervensi yoga ocular exercise, 5 artikel membahas intervensi
mindfulness meditation, 1 artikel membahas yoga pranayama dan 1 artikel
membahas yoga. Seluruh artikel dilakukan di luar negeri, dengan mayoritas di
Negara India. Desain penelitian pada seluruh artikel adalah randomized control
trial. Responden pada penelitian ini berjumlah 677 orang dengan mayoritas laki laki. Rata-rata usia responden adalah 54,8 tahun dan rata-rata TIO responden adalah
19,8mmHg. Sepuluh dari sebelas artikel mendapatkan hasil adanya penurunan
secara signifikan pada TIO responden setelah dilakukan intervensi sesuai dengan
jangka waktu yang ditentukan. Satu artikel menunjukan adanya peningkatan TIO
setelah dilakukan yoga dengan postur kepala lebih rendah daripada kaki. Intervensi
mind body therapy khusunya meditasi dan yoga ocular exercise terbukti efektif
dalam menurunkan TIO dan dapat menjadi terapi tambahan untuk penderita
glaukoma. Mindfullness meditation dapat dilakukan dengan posisi duduk dengan
memusatkan perhatian pada aliran santai alami dari udara masuk dan keluar dari
tubuh. Posisi badan punggung dan tulang belakang tegak lurus. Penekanannya memperhatikan aliran udara dan naik turunnya perut saat mengambil dan menghembuskan nafas. meditasi dapat meingkatkan melatonin yang bekerja pada
reseptor MT2, MT3 dan akan berpotensi menjadi efek beta-blocker dan alpha agonis dimana akan meningkatkan oksida nitrat yang berdampak pada peningkatan
arus keluar konvensional, penurunan kadar serum kortisol dengan peningkatkan
aktivitas sistem saraf parasimpatis dan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik.
Yoga ocular exercise merupakan latihan yoga mata yang mana menekankan pada
gerakan bola mata dan otot bulbolomotor sehingga dapat melancarkan drainase
cairan pada mata. Intervensi mind body therapy efektif dalam menurunkan TIO
pada penderita glaukoma sehingga dapat menjadi pilihan terapi alternatif dengan
memperhatikan postur tubuh saat melakukannya. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Ns. Siswoyo,S.Kep., M.Kep
Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Rhondianto,S.Kep.,Ns,.M.Kep | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keperawatan | en_US |
dc.subject | MIND BODY THERAPY | en_US |
dc.subject | GLAUKOMA | en_US |
dc.subject | SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW | en_US |
dc.title | Efek Mind Body Therapy dalam Menurunkan Tekanan Intraokular pada Penderita Glaukoma : Systematic Literature Review | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Keperawatan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ns. Siswoyo,S.Kep., M.Kep | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Rhondianto,S.Kep.,Ns,.M.Kep | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |