| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi pengusaha Keripik Singkong dalam pemenuhan kebutuhan keluarga di masa pandemi Covid-19. Fenomena yang melatar belakangi penelitian ini yaitu Coronavirus Disease sebagai virus berbahaya pemicu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak regresif pada perekonomian masyarakat khususnya di sektor informal. Rumusan masalahnya, yakni bagaimana strategi pengusaha keripik singkong di masa pandemi Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga dapat bertahan sampai saat ini meskipun jumlah kompetitor beragam dan penjualannya terbatas sebab saat ini masih dalam masa pandemi. Pandemi covid-19 membuat usaha keripik singkong tidak bisa berjualan di alun-alun kota Jember karena adanya pembatasan sosial berskala besar. Sebagai upaya bertahan hidup, pengusaha Keripik Singkong Alun-Alun menyusun strategi untuk mempertahankan usahanya serta menunjang kestabilan kondisi ekonominya. Metodologi penelitian ini adalah kualitatif berjenis studi kasus yang berlokasi di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Penentuan informan menggunakan snowball berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi non-partisipasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan sementara dengan triangulasi sumber sebagai teknik keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan pengusaha Keripik Singkong Alun-Alun mampu meningkatkan kuantitas penjualan, kestabilan ekonomi, dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya melalui penerapan strategi yang meliputi promosi di media sosial dengan memanfaatkan whatsapp dan facebook, memanfaatkan aplikasi Gojek dengan cara mendaftarkan produk pada aplikasi tersebut, memperindah etalase jualan, membeli bahan baku langsung dari petani, serta menambah varian rasa produk keripik. | en_US |
