MEDIA FOTO DILENGKAPI GAMBAR KONSEP FISIKA SEBAGAI PEMICU KEMAMPUAN SISWA SMA MEREPRESENTASIKAN (VERBAL DAN MATEMATIS) DILENGKAPI GAMBAR KONSEP FISIKA SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
Abstract
Salah satu sebab fisika dikatakan sebagai pelajaran yang sulit adalah
karena fisika menuntut siswa untuk menguasai representasi-representasi berbeda
secara bersamaan dan mengelola perubahan di antara representasi-representasi ini
(Angel, 2004). Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) pendekatan dan metode yang
digunakan dalam mengajarkan konsep-konsep fisika seolah menegaskan bahwa
konsep-konsep fisika adalah kumpulan rumus matematis yang harus dihafalkan.
Hal tersebut disebabkan kebanyakan guru fisika sering terjebak untuk
mengajarkan fisika dengan hanya menonjolkan representasi matematis tanpa
mengajarkan konsep fisika secara utuh dan tanpa menunjukkan peristiwa yang
sebenarnya terjadi. Media foto dilengkapi gambar konsep fisika sebagai pemicu
kemampuan representasi, yakni melalui media berupa foto yang dilengkapi
gambar konsep fisika, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk belajar dan
melalui media ini siswa juga dapat mengetahui proses atau peristiwa fisika yang
terjadi, dengan demikian pembelajaran nantinya dapat terfokus pada masalah
tertentu dan siswa terlatih untuk dapat menyelesaikan soal, merepresentasikan
pengetahuan yang mereka peroleh dalam bentuk representasi yang berbeda,
sehingga mendorong siswa untuk membangun pemahaman terhadap situasi secara
mendalam. Maka rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti adalah: (1)
Bagaimana perbedaan hasil belajar fisika pada siswa sebelum dan setelah
pembelajaran menggunakan media foto dilengkapi gambar konsep fisika di
SMA?, (2) Bagaimanakah aktivitas siswa dengan menggunakan
media foto
dilengkapi gambar konsep fisika dalam pembelajaran fisika di SMA?. Tempat
penelitian ditentukan menggunakan cara
purposive sampling area. Responden
penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas dengan cara purposive
sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Jember. Jenis penelitian
ini adalah penelitian quasi eksperiment. Kemudian desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
Time-Series Design. Dalam penelitian ini terdiri dari 3 kali
pembelajaran dan 3 kali analisis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, dokumentasi, Lembar Kerja Siswa, wawancara, tes dan angket
respon siswa. Analisis data menggunakan uji
t two tail dua pihak untuk menjawab
rumusan masalah yang pertama, untuk rumusan masalah yang kedua
menggunakan presentase aktivitas siswa, dan diikuti kajian terhadap respon siswa
untuk memperkuat hasil kajian mengenai aktivitas siswa
Analisis data dengan
uji t di peroleh nilai t hitung pada masing-masing
pertemuan, pertemuan pertama t hitung sebesar 11.890, pada pertemuan kedua
sebesar 21.374, dan pada pertemuan ketiga sebesar 16.021. dengan db= 37 pada
taraf signifikansi 5 % nilai t
hitung
> t
tabel
, maka hipotesis nihil (
) ditolak dan
hipotesis alternatif (
) diterima. Hasil analisis aktivitas diperoleh pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut adalah 78.29%, 80.82%, 86.84% dan
jika dirata-rata sebesar 81.98% termasuk katagori sangat aktif, dan hasil ini
diperkuat dengan adanya respon positif siswa terhadap berbagai aspek yang
ditanya dengan rata-rata presesntase yang setuju 99%.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah: (1) hasil belajar fisika siswa setelah pembelajaran
menggunakan media foto dilengkapi gambar konsep fisika, lebih lebih tinggi
daripada hasil belajar fisika siswa sebelum pembelajaran, (2) aktivitas belajar
siswa selama pembelajaran dengan menggunakan media foto dilengkapi gambar
konsep fisika dapat digolongkan dalam kategori sangat aktif dan diperkuat dengan
adanya respon positif dari angket yang telah diberikan.