Show simple item record

dc.contributor.authorJENDRA, Bayu Aji Sastra
dc.date.accessioned2022-10-12T03:06:55Z
dc.date.available2022-10-12T03:06:55Z
dc.date.issued2022-07-05
dc.identifier.nim180910302057en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110110
dc.description.abstractPertanian merupakan salah satu sektor penting dalam kehidupan manusia. Indonesia merupakan negara Agraris seharusnya mampu untuk menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam meningkatkan kesejahteraan negara. Di dalam proses pengolahan pertanian padi untuk mendapatkan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik proses pengolahan pascapanen padi juga harus diperhatikan, salah satu proses pascapanen adalah penggilingan padi. Dengan proses perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan pada penggilingan padi yakni munculnya penggilingan padi keliling/selep keliling. Senyatanya di masyarakat pekerjaan sebagai seorang selep keliling sangat populer karena dapat memberikan hasil yang lumayan banyak sehingga menyebabkan fenomena di dalam satu desa terdapat usaha jasa selep kelilng yang banyak bahkan lebih dari 10 unit dan mereka memiliki line/wilayah kerja yang sama di dalam satu desa itu baik dusun ataupun desa tetangga. Penelitian ini bertujuan mengetahui, menganalisis dan mendiskripsikan tentang apakah dalam setiap rumahtangga yang kepala keluarganya memiliki pekerjaan utama sebagai selep keliling cukup untuk menghidupi keluarganya?, serta mempertahankan eksistensi mereka di dalam masyarakat sebagai seorang pekerja selep keliling. Analisis akan dilakukan dengan teori Sosiologi Nafkah dari Sayogyo serta teori strategi nafkah guna menemukan adakah mekanisme atau strategi dalam menjalani kehidupannya sebagai pekerja selep keliling karena seharusnya akan sulit untuk menjalani kehidupannya ketika banyak sesama pekerja selep keliling di dalam satu desa. Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, pemaknaan umum serta berbagai pengalaman hidup dari sebuah fenomena persaingan dalam dunia usaha atau pekerjaan selep keliling di dalam satu desa. Dalam penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling serta menggunakan 3 teknik pengumpulan data yaitu observasi/pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan untuk pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, yang dilakukan dengan memadukan hasil observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Selanjutnya untuk teknik analisis yaitu melalui kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa memang ditemukan terdapat strategi-strategi yang dilakukan oleh keluarga pekerja selep keliling setiap harinya yakni, mulai dari Pertama, istri yang ikut bekerja untuk membantu penambahan uang di keluarga bekerja sebagai juru masak, kemudian penjual jajan dan mainan keliling, lalu bekerja sebagai buruh tani sekaligus petani sendiri, terakhir bekerja sebagai buruh ombyok/menali bawang merah., Kedua, para pekerja selep keliling lebih memilih bekerja sendiri (tidak membawa kernet), dikarenakan tidak ingin resiko ketika membawa kernet kemudian kondisi pekerjaan selep sedang sepi akhirnya tidak dapat memberikan bayaran setiap hari., Ketiga, Para pekerja selep selalu melakukan pengakalan pada mesin selep mereka, ada yang membeli onderdil tidak ori yang penting murah, lalu ada yang segera menjual selepnya ketika sudah terlihat performa turun kemudian dibelikan selep lain yang bekas juga namun masih bagus intinya uang yang dikeluarkan untuk perbaikan setiap waktunya lebih sedikit. Semua strategi yang diciptakan oleh para keluarga pekerja selep diatas pada dasarnya merupakan sebuah elaborasi dari hubungan manusia dengan ketiga aspek yang disebutkan oleh sosiologi nafkah yakni, sistem sosial, mata pencaharian, sumber nafkah. Kemudian, tujuan mereka membentuk dan melakukan strategi penghidupan itu adalah untuk bertahan hidup serta meningkatkan taraf hidup mereka. Senyatanya yang ditemukan di lapangan para pekerja selep keliling memiliki kehidupan yang bisa dikatakan sejahtera atau diatas garis kemiskinan dilihat dari kepemilikan harta seperti rumah, kendaraaan bermotor, dll. Namun, dengan catatan pekerjaan utama mereka adalah sebagai pekerja selep keliling yang eksis di masyarakat serta masih bersaing dengan pekerja selep keliling lainnya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Raudlatul Jannah, S.Sos., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKEHIDUPANen_US
dc.subjectPEKERJA PENGGILINGAN PADI KELILINGen_US
dc.titleKehidupan Pekerja Penggilingan Padi Keliling di Desa Mancon Nganjuk: Sebuah Analisis Sosiologi Nafkahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Sosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Raudlatul Jannah, S.Sos., M.Sien_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 12 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record