| dc.contributor.author | SUPRIYADI, Muhammad Haikal |  | 
| dc.date.accessioned | 2022-10-11T07:03:02Z |  | 
| dc.date.available | 2022-10-11T07:03:02Z |  | 
| dc.date.issued | 2022-06-20 |  | 
| dc.identifier.nim | 182010101082 | en_US | 
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110074 |  | 
| dc.description.abstract | Pestisida merupakan zat yang sering digunakan oleh pekerja agroindustri untuk membunuh hama 
yang berpotensi merusak tanaman dan hasil panen, namun dapat menimbulkan efek toksik 
terhadap manusia apabila terpapar. Beberapa jenis pestisida yang sering digunakan adalah 
klorpirifos (golongan organofosfat), karbofuran (golongan karbamat), dan sipermetrin (golongan 
piretroid). Salah satu efek merugikan apabila terpapar pestisida adalah gangguan pada sistem saraf 
tepi. Usia menjadi salah satu faktor penting pada kerusakan saraf tepi. Cedera saraf merupakan 
salah satu cedera tersering pada anak-anak dan remaja dan diperkirakan mencapai 10% hingga 
15% dari seluruh kasus pada unit khusus. Tetapi hasil perbaikan klinis jangka panjang dari cedera 
saraf tepi diketahui lebih baik pada subjek yang mengalami cedera pada usia lebih muda. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paparan subkronis klorpirifos, karbofuran, dan 
sipermetrin terhadap gambaran histopatologi nervus ischiadicus tikus remaja. Penelitian ini 
menggunakan tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus) berusia remaja sebanyak 30 ekor tikus yang 
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok normal (N), kelompok kontrol (K), kelompok 
perlakuan klorpirifos (P1), kelompok perlakuan karbofuran (P2) dan kelompok perlakuan 
sipermetrin (P3). Pemberian injeksi subkutan pestisida dilakukan selama 21 hari. Tikus 
dikorbankan dan diambil nervus ischiadicus dekstra untuk pengamatan histopatologi. Penilaian 
derajat kerusakan histopatologi nervus ischiadicus menggunakan metode Jensen dkk., (2018).
Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil 
penelitian menunjukan peningkatan derajat kerusakan yang signifikan pada kelompok perlakuan 
klorpirifos, karbofuran, dan sipermetrin apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol pelarut 
dan kelompok normal (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini pemberian 
pestisida klorpirifos, karbofuran, dan sipermetrin meningkatkan kerusakan dan degenerasi pada 
nervus ischiadicus tikus remaja. | en_US | 
| dc.description.sponsorship | Dr. dr. Muhammad Ihwan Narwanto, M.Sc.
dr. Desie Dwi Wisudanti. M.Biomed. | en_US | 
| dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US | 
| dc.subject | Pestisida | en_US | 
| dc.subject | Klorpirifos | en_US | 
| dc.subject | Karbofuran | en_US | 
| dc.subject | Sipermetrin | en_US | 
| dc.subject | Saraf Tepi | en_US | 
| dc.title | Paparan Subkronis Klorpirifos, Karbofuran, dan Sipermetrin Terhadap Gambaran Histopatologi Nervus Ischiadicus Tikus Remaja | en_US | 
| dc.type | Other | en_US | 
| dc.identifier.prodi | Kedokteran | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr. dr. Muhammad Ihwan Narwanto, M.Sc. | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing2 | dr. Desie Dwi Wisudanti. M.Biomed | en_US | 
| dc.identifier.finalization | Finalisasi unggah file repository tanggal 11 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyah | en_US |