Show simple item record

dc.contributor.authorRACHMAWATI, Ika
dc.date.accessioned2022-10-10T06:25:03Z
dc.date.available2022-10-10T06:25:03Z
dc.date.issued2021-04-13
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109942
dc.description.abstractKejadian HAIs (Healthcare Associated Infections) di Indonesia sebesar 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan standar kejadian HAIs di Rumah Sakit yang telah ditetapkan dalam Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Penerapan universal precaution bertujuan untuk mencegah terjadinya HAIs dan meminimalisir angka kejadian HAIs di fasilitas kesehatan dalam hal ini rumah sakit. Permenkes RI Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan menjelaskan bahwa universal precaution adalah strategi proteksi petugas pelayanan kesehatan untuk mencegah penularan penyakit infeksi dari pasien ke petugas, petugas ke pasien, dan antar pasien yang diterapkan dan diberlakukan di semua fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit. Data terbaru hasil surveilans HAIs di Rumah Sakit X tahun 2020 menyebutkan bahwa angka tertinggi HAIs terjadi pada salah satu unit ruang rawat inap kelas I sebesar 3,8% yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yakni 2,8% pada tahun 2018 dan 3,3% pada tahun 2019, sementara standar kejadian HAIs di Indonesia hanya sebesar ≤1,5%. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan universal precaution pada perawat ruang rawat inap kelas I di Rumah Sakit X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di ruang rawat inap kelas I Rumah Sakit X selama bulan Januari tahun 2021. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive yang melibatkan satu orang informan kunci yakni IPCN Rumah Sakit X, lima orang informan utama yakni perawat ruang rawat inap kelas I Rumah Sakit X, dan dua orang informan tambahan antara lain IPCLN ruang ICU dan kepala ruang rawat inap kelas I Rumah Sakit X. Fokus kajian dalam penelitian ini mengadaptasi model Meter dan Horn antara lain tujuan dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi dalam organisasi, karakteristik badan pelaksana, dan kecenderungan pelaksana kebijakan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen kebijakan universal precaution di Rumah Sakit X yaitu Kebijakan Pelayanan PPI Rumah Sakit X. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data disajikan dalam bentuk tekstular dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yakni analisis dilakukan secara interaktif dan terus menerus yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dan sasaran implementasi kebijakan universal precaution di Rumah Sakit X telah tercantum dalam Kebijakan Pelayanan PPI Rumah Sakit X. Sumber daya baik sumber daya manusia, dana, dan fasilitas di Rumah Sakit X telah memenuhi kebutuhan implementasi kebijakan universal precaution di rumah sakit tersebut. Komunikasi yang terjalin antar pihak pelaksana juga terjalin dengan baik. Namun, tidak ada pemberian sanksi dan penghargaan pada karyawan. Kompetensi yang tersedia telah mencukupi. Namun, belum pernah ada upgrading lebih lanjut mengenai kompetensi ini. Bentuk pengawasan dalam implementasi kebijakan ini terdiri dari pelaporan, pengkajian risiko infeksi/ICRA, audit, monitoring, dan evaluasi. Pihak yang berperan dalam pengawasan antara lain pengawasan dari KPPI yang terdiri dari IPCN dan IPCLN, serta pengawasan berjenjang yang berlaku sesuai dengan hirarki struktural organisasi di ruangan tersebut. Perawat ruang rawat inap kelas I Rumah Sakit X telah memiliki kognisi yang baik atas poin-poin universal precaution yang telah diatur dalam Kebijakan Pelayanan PPI Rumah Sakit X dan mendukung implementasi kebijakan tersebut secara maksimal. Saran untuk Rumah Sakit X antara lain Komite PPI Rumah Sakit X perlu mengadakan upgrading untuk me-refresh kognisi petugas mengenai kebijakan universal precaution. Diperlukan pula adanya pos anggaran tersendiri bagi Komite PPI, serta pemberian penghargaan secara berkala dan berkesinambungan bagi karyawan Rumah Sakit X.en_US
dc.description.sponsorshipYennike Tri Herawati, S.KM., M.Kes Dosen Pembimbing Reny Indrayani, S.KM., M.KKKen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.subjectUniversal Precautionen_US
dc.subjectPerawaten_US
dc.subjectRawat Inapen_US
dc.subjectRumah Sakiten_US
dc.titleImplementasi Kebijakan Universal Precaution Pada Perawat Ruang Rawat Inap Kelas I Rumah Sakit Xen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record