Show simple item record

dc.contributor.authorSUCIYANTI, Putri Wulan
dc.date.accessioned2022-10-10T03:02:04Z
dc.date.available2022-10-10T03:02:04Z
dc.date.issued2021-07-19
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109903
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar ke-3 setelah Ghana dan Pantai gading. Luas areal yang digunakan untuk penanaman kakao terus meningkat dari tahun 1967 yang mulanya 12.839 Ha sampai dengan tahun 2018 yang mencapai 1.744.162 Ha. Banyaknya produksi kakao mengakibatkan banyaknya pula limbah kulit buah kakao yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal sehingga nilai ekonomisnya rendah pemanfaatan limbah kulit buah kakao sejauh ini hanya sebagai pakan ternak dan sebagai pupuk kompos. Berdasarkan penelitian sebelumnya kulit kakao mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang beragam seperti polifenol, katekin, epikatekin, prosianidin polimer, prosianidin B2, dan jenis molekul flavonoid lainnya. Senyawa fenolik yang terkandung dalam kulit kakao dapat menghambat reaksi imun pro-inflamasi penginduksi nyeri, seperti polifenol, epikatekin, prosianidin B2 dan katekin. Aktivitas antioksidan pada flavonoid dapat menghambat komplikasi pada DM, dan flavonoid terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit buah kakao pada mencit DM yang disebabkan karena induksi aloksan secara intraperitoneal. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah peningkatan waktu latensi yang diukur menggunakan hot/cold plate 50°C dan penurunan kadar glukosa darah puasa yang diukur menggunakan Biolyzer 100. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 ekor mencit yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, yaitu kelompok normal (CMC-Na 1%), kelompok kontrol negatif (CMC-Na 1%), kelompok kontrol positif (Gabapentin 100 mg/kgBB dan Metformin 195 mg/kgBB), serta kelompok ekstrak etanol kulit buah kakao dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB. Sebelum diinjeksi dengan aloksan untuk kelompok diabetes dan normal saline untuk kelompok normal, hewan coba diukur waktu latensi dan kadar glukosa darah puasa sebagai hari ke-0 (baseline). Selanjutnya, untuk kadar glukosa darah puasa diukur pada hari ke-3, 7, 14, 21, dan 28 dan untuk waktu latensi diukur pada hari ke-7, 14, 21, dan 27. Perlakuan diberikan selama 14 hari secara peroral. Untuk data glukosa darah puasa hari ke-0, 3, 7, dan 14 dan data waktu latensi hari ke-0, 7, dan 14 dianalisis menggunakan independent t-test sedangkan data hari ke-21 dan 28 untuk kadar glukosa darah puasa dan hari ke-21 dan 27 untuk waktu latensi diukur menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Persentase penurunan kadar glukosa darah puasa dapat dihitung dengan membandingkan penurunan kadar glukosa darah puasa pada hari ke-14 dan 28 pada setiap kelompok sedangkan untuk persentase peningkatan waktu latensi dapat diketahui dengan membandingkan peningkatan waktu latensi pada hari ke-27 dengan hari ke-14 pada setiap kelompok yang diukur menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post hoc LSD.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa induksi aloksan secara intraperitoneal dapat menyebabkan mencit mengalami DM. Berdasarkan hasil penelitian ini pemberian ekstrak etanol kulit buah kakao dapat meningkatkan presentase waktu latensi dan menurunkan presentase kadar glukosa darah puasa. Aktivitas antidiabetes berbanding lurus dengan penurunan kadar glukosa darah puasa, namun pada aktivitas antihiperalgesia presentase peningkatan waktu latensi mencit pada ekstrak dengan dosis 250 mg/kgBB lebih besar jika dibandingkan dengan ekstrak dosis 500 namun lebih kecil jika dibandingkan dengan ekstrak dosis 750 mg/kgBB. Presentase peningkatan waktu latensi tertinggi dicapai oleh ekstrak dosis 750 mg/kgBB sebesar 96,44% begitu pula dengan presentase penurunan kadar glukosa darah puasa tertinggi dicapai oleh ekstrak dosis 750 mg/kgBB sebesar 29,58%. Namun pada hasil analisis statistika menggunakan LSD pada presentase peningkatan waktu latensi dan penurunan kadar glukosa darah puasa menunjukkan tidak berbeda signifikan antar dosis. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah kakao memiliki aktivitas antihiperalgesia dan antidiabetesen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. apt. Fifteen Aprila Fajrin, S.Farm., M.Farm. Dosen Pembimbing Anggota : apt. Diana Holidah, S.F., M.Farm.en_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectUji Antihiperalgesiaen_US
dc.subjectEkstrak Etanolen_US
dc.subjectKulit Buah Kakaoen_US
dc.subjectNyeri Neuropati Diabetesen_US
dc.titleUji Antihiperalgesia Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao pada Mencit yang Mengalami Nyeri Neuropati Diabetesen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record