PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DUA TINGGAL DUA TAMU (DUTI-DUTA) DENGAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS KARAKTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI JATIROTO
Abstract
Penelitian ini dilakukan di kelas XI-IPA 1 yang didasarkan pada
permasalahan proses belajar mengajar yang terjadi, yaitu rendahnya aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah “penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research)”. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan post-test. Analisis data
menggunakan: (1) analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara kualitatif
maupun kuantitatif data hasil penelitian; (2) deskripsi aktivitas belajar untuk
mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1
dan siklus 2; (3) deskripsi karakter siswa untuk mengetahui perkembangan
karakter siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan 2. (4) prosentase ketuntasan
hasil belajar untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara
pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
dengan subyek penelitian siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri Jatiroto demgam
jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 26 siswa
perempuan. Karakterisktik kelas ini memiliki keaktifan belajar dan ketuntasan
hasil belajar yang rendah dibandingkan kelas XI-IPA yang lain. Data tentang
aktivitas dan perkembangan karakter diperoleh dari hasil observasi dengan
instrumen observasi yang disediakan. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa
diperoleh dari hasil post test. Indikator keberhasilan untuk aktivitas belajar siswa
setidak-tidaknya 80% dari jumlah siswa yang hadir, indicator perkembangan
karakter siswa ditunjukkan dalam katagori BT (belum terlihat), MT (mulai
terlihat), MB (membudaya) dan MK (mulai berkembang) serta indikator
ketuntasan hasil belajar fisika siswa sekurang-kurangnya 75% dari siswa yang
mengikuti tes. Selama penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
belajar, perkembangan karakter dan ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus,
siklus 1 dan siklus 2. Pada pra siklus, dari 40 siswa hanya 12 siswa yang
memperhatikan penjelasan guru. Pada saat guru memberikan kesempatan bertanya
siswa tidak mau bertanya kepada guru tentang pelajaran yang diterimanya
meskipun siswa belum memahami materi yang diajarkan. Siswa cenderung
bekerja secara individu, terlihat pada saat guru meminta siswa untuk berdiskusi
hanya 10 siswa yang mau berdiskusi dengan teman sebangku dan pada saat
mengerjakan latihan soal hanya 8 siswa yang mampu menjawab dengan benar.
Aktivitas belajar siswa memegang peranan penting dalam pencapaian hasil belajar
yang maksimal. Berdasarkan data ulangan harian kelas XI-IPA 1 dari 40 siswa
hanya 52,5% siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75; sedangkan 47,5% siswa lainnya
mendapatkan nilai < 75. Berdasarkan data observasi aktivitas belajar siswa setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus 1 telah mengalami peningkatan yaitu
ditunjukkan dengan besarnya indikator aktivitas belajar siswa secara klasikal yang
tercapai sebanyak 10 indikator dari 16 indikator secara keseluruhan. Sedangkan
pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan yang
ditunjukkan dengan besarnya indikator aktivitas belajar siswa secara klasikal yang
tercapai sebanyak 14 indikator dari 16 indikator secara keseluruhan. Sedangkan
pada pembentukan karakter siswa juga mengalami peningkatan dari katagori BT
(belum terlihat) menjadi MK (membudaya). Persentase ketuntasan hasil belajar
siswa sebelum adanya tindakan adalah sebesar 52,5%, pada pembelajaran siklus 1
xi
sebesar 67,5% dan pada siklus 2 sebesar 87,5%. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (duti-duta) dengan metode praktikum
berbasis karakter pada materi fluida dapat meningkatkan aktivitas
belajar,perkembangan karakter dan ketuntasan hasil belajar siswa di kelas XI-IPA
1 SMA Negeri Jatiroto. Diharapkan jika diterapkan di kelas guru dapat mengelola
kelas dengan baik terutama pada saat perpindahan kelompok agar siswa benarbenar
memanfaatkan waktu da memahami materi dengan baik.