dc.description.abstract | Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang sangat
penting dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis
siswa sangat dibutuhkan dari aspek mengidentifikasi, menghubungkan,
mengevaluasi, menganalisis, dan memecahkan masalah berbagai persoalan
matematika dan aplikasinya (Abdullah, 2013). Berpikir kritis merupakan proses
mengolah atau menganalisis suatu informasi atau gagasan untuk memperoleh suatu
kesimpulan yang valid. Kemampuan berpikir kitis setiap siswa berbeda-beda pada
saat proses pembelajaran. Fakta di sekolah menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kritis siswa masih cenderung rendah. Hal ini disebabkan siswa belum
terbiasa mengerjakan soal-soal yang membutuhkan penalaran tingkat tinggi, salah
satunya adalah jumping task. Jumping task adalah metode pemberian soal atau tugas
yang menantang yang berada di atas tingkatan tuntutan kurikulum. Dengan adanya
jumping task dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi mereka. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam
pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yaitu proses dan kondisi
pembelajaran. Salah satu aspek dalam kondisi pembelajaran adalah gaya belajar.
Gaya belajar adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Gaya belajar adalah cara yang biasa dilakukan seseorang dalam memahami atau
menyerap suatu informasi. Dalam penelitian ini, tipe gaya belajar yang digunakan
adalah gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal jumping task pada materi pola bilangan ditinjau
dari gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah 6 siswa dari kelas VIII A SMP Negeri 1 Bondowoso yang
terdiri dari 2 orang siswa dari masing-masing kelompok gaya belajar. Pemilihan
subjek penelitian berdasarkan skor tertinggi dari angket gaya belajar. Pengambilan
data dilaksanakan pada bulan april 2021 dengan pemberian angket, tes kemampuan
berpikir kritis berbasis jumping task, dan kegiatan wawancara.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa siswa dengan gaya
belajar visual memenuhi keempat indikator kemampuan berpikir kritis yaitu
interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Pada indikator interpretasi, siswa visual
memenuhi sub indikator menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal
dengan tepat. Pada indikator analisis, siswa visual memenuhi sub indikator
menuliskan model matematika. Pada indikator evaluasi, siswa visual memenuhi sub
indikator menuliskan penyelesaian soal. Pada indikator inferensi, siswa visual
memenuhi sub indikator menuliskan kesimpulan.Siswa dengan gaya belajar auditorial memenuhi kelima indikator
kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi analisis, evaluasi, inferensi, dan
pengulangan diri. Pada indikator interpretasi, siswa auditorial memenuhi sub
indikator menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan tepat.
Pada indikator analisis, siswa auditorial memenuhi sub indikator menuliskan model
matematika. Pada indikator evaluasi, siswa auditorial memenuhi sub indikator
menuliskan penyelesaian soal. Pada indikator inferensi, siswa auditorial memenuhi
indikator menuliskan kesimpulan. Pada indikator pengulangan diri, siswa auditorial
memenuhi sub indikator menjelaskan ulang jawaban yang diberikan.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik memenuhi keenam indikator
kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi
dan pengulangan diri. Pada indikator interpretasi, siswa kinestetik memenuhi sub
indikator menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan tepat.
Pada indikator analisis, siswa kinestetik memenuhi sub indikator menuliskan model
matematika. Pada indikator evaluasi, siswa kinestetik memenuhi sub indikator
menuliskan penyelesaian soal. Pada indikator inferensi, siswa kinestetik memenuhi
sub indikator menuliskan kesimpulan. Pada indikator pengulangan diri, siswa
kinestetik memenuhi sub indikator menjelaskan ulang jawaban yang diberikan. | en_US |