dc.description.abstract | Kima lubang (Tridacna crocea) merupakan salah satu jenis kima terkecil
dengan panjang cangkang tidak lebih dari 15 cm yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai sumber protein, cangkangnya untuk sovenir, dan anakan dijual hidup sebagai
komponen aqua scape. Walaupun jenis ini sudah dibudidayakan, namun masyarakat
masih melakukan eksploitasi secara langsung di habitatnya. Aktivitas ini
dikhawatirkan dapat menurunkan keberadaan populasi ini di alam. Salah satu habitat
kima lubang adalah di ekosistem intertidal Pantai Bilik Taman Nasional Baluran.
Pantai ini merupakan area konservasi sehingga populasi kima lubang diduga dapat
tumbuh secara alami tanpa gangguan masyarakat. Kepadatan Kima Lubang di Pantai
Bilik diduga tinggi karena lokasinya merupakan kawasan yang dilindungi. Kepadatan
adalah jumlah individu per unit area (m2
) (Soegianto, 1994). Karakteristik populasi
kima lubang yang lain yang penting diketahui adalah tipe pola distribusi karena dapat
menggambarkan topografi dan ketersediaan habitat (Borregaard et al., 2009). Pola
distribusi adalah posisi satu individu terhadap individu lainnya (anggota suatu
populasi) di habitatnya (Smith, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kepadatan dan pola distribusi T. crocea di ekosistem Pantai Bilik TNB.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020-Juli 2021 di ekosistem
intertidal Pantai Bilik TNB. Pengambilan data populasi kima lubang dilakukan pada
saat surut maksimal dengan menggunakan metode plot-transek. Transek sepanjang
600 m diletakkan sejajar dengan garis pantai dimulai dari tubir menuju ke arah pantai.
Di setiap transek diletakkan plot 1x1 m2
dengan jarak antar plot 10 m. Jumlah transek
yang diletakkan adalah 11 dengan jarak antar transek 20 m. Di dalam setiap plot dilakukan pencatatan jumlah individu T. crocea. Faktor lingkungan abiotik yang
meliputi salinitas, pH, dan suhu diukur di sembilan titik (tiga titik di tubir, tigatitik di
bagian tengah intertidal, dan tiga titik di dekat pantai). Data jumlah individu T.
crocea dan luas total plot dianalisis untuk menentukan kepadatan, sedangkan data
jumlah individu T. crocea dan jumlah plot dianalisi untuk menghitung nilai indeks
Morisita yang digunakan untuk menentukan tipe pola distribusinya. Sementara data
faktor lingkungan abiotik dianalisis untuk menentukan nilai kisaran masing-masing
parameter.
Hasil penelitian menunjukkan kepadatan T. crocea adalah 0,15 ind/m2
dengan
tipe pola distribusinya adalah mengelompok. Tipe pola distribusi mengelompok
ditunjukkan dengan nilai Id>1 yaitu Id=30,2182. Kepadatan T. crocea yang rendah
disebabkan oleh beberapa faktor seperti tipe substrat, aktivitas masyarakat, dan faktor
lingkungan abiotik yang meliputi salinitas, pH, dan suhu. Tipe substrat di dekat tubir
Pantai Bilik didominasi oleh substrat pasir, namun pasir bukan merupakan tipe
substrat yang cocok untuk mendukung keberadaan jenis kima ini karena pasir tidak
cukup kuat sebagai tempat melekatnya byssus dari jenis kima ini. Selain itu, aktivitas
masyarakat pesisir yang mengambil kima lubang pada saat-saat tertentu. Sedangkan
pola distribusi yang mengelompok disebabkan oleh substrat yang cocok, ketersediaan
makanan dan nutrisi, dan cara reproduksinya. Tipe substrat menjadi penting untuk
mendukung keberadaan kima lubang karena jenis ini hanya memilih substrat karang
masif maupun karang mati untuk menenggelamkan cangkangnya. Di antara substrat
karang masif dan karang mati T. crocea lebih banyak ditemukan pada substrat karang
masif karena pada karang masih lebih banyak ketersediaan makanan. Reproduksi
kima juga memengaruhi pola distribusinya yang mengelompok karena pada saat fase
juvenil, kima terbawa arus dan mencari substrat habitat yang cocok sebagai tempat
menenggelamkan cangkangnya. Kima lubang yang memiliki respon yang sama
terhadap faktor lingkungan yang sama, akan menempati habitat yang sama juga.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepadatan T. crocea adalah 0,15 ind/m2 .
Tipe pola distribusinya adalah mengelompok. | en_US |