dc.contributor.author | PUTRI, Ulfa Radrya | |
dc.date.accessioned | 2022-09-28T01:59:19Z | |
dc.date.available | 2022-09-28T01:59:19Z | |
dc.date.issued | 2021-01-26 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109650 | |
dc.description | Finalisasi oleh Taufik Tgl 28 September 2022 | en_US |
dc.description.abstract | LSL hingga saat ini masih mendapat berbagai penolakan, baik dalam
keluarga ataupun dari lingkungan sosial. Kondisi ini mempengaruhi proses
pengungkapan diri kelompok LSL dalam berinteraksi sosial dengan kelompok
masyarakat lainnya dan menjadikan individu LSL tidak dapat membuka diri
secara bebas. Media sosial mempermudah LSL untuk berkenalan atau berinteraksi
secara intensif. Interaksi yang intensif melalui media sosial tidak menutup
kemungkinan dimanfaatkan oleh LSL untuk mencari pasangan atau hanya sekedar
mencari pasangan seks kilat. Banyak dari LSL yang bertemu dengan LSL yang
lainnya melakukan hubungan seks yang tidak aman, Dalam hal ini membuat LSL
rentan mengidap berbagai penyakit, salah satunya HIV/AIDS.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan pada
komunitas LSL di Kabupaten Jember. Pengambilan data menggunakan panduan
wawancara mendalam terhadap informan utama yaitu LSL dan informan
tambahan yakni pasangan LSL dan teman LSL. Penentuan subjek informan dalam
penelitian ini akan diperoleh dengan teknik purposive. Data dalam penelitian ini
analisis data yang digunakan adalah thematic content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan memiliki bahasa
khusus yaitu bahasa “gaul” yang sedang viral di media sosial. Style baju LSL
yang digunakan di media sosial adalah pakaian casual. Sedangkan make up yang
digunakan LSL tipis tidak begitu mencolok dan menggunakan perawatan wajah.
LSL bersikap ramah ketika akan berkenalan dan akan memblokir komunikasi jika
merasa tidak nyaman. Hubungan dengan teman LSL memiliki hubungan yang
sensitif, sering terjadi konflik dan saling menyindir di media sosial. Sedangkan,
hubungan dengan pasangan LSL memiliki hubungan yang baik dan saling menjaga privasi. Sebagian LSL memiliki hubungan yang kurang baik dengan
beberapa teman walaupun terdapat teman selain LSL yang menerima keadaan
mereka. LSL juga mendapatkan penolakan dan bullying dari teman yang
mengetahui kondisi mereka. Informan menggunakan fitur khusus di media sosial
yaitu sticker yang digunakan untuk mencari pasangan seksnya
Seluruh informan sering menggunakan whatsapp dan informan bergabung
di grup-grup khusus LSL untuk mencari teman bahkan pasangan seks. Informan
melakukan follow seseorang di media sosial dengan kriteria yang tampan, teman
yang dikenalnya, dan saran pertemanan yang sama. Informan memiliki
pengalaman mulai dari identitas yang dibocorkan oleh orang lain, mengalami
penipuan identitas palsu dan mendapat ancaman di media sosial. Dampak negatif
yang di alami LSL yaitu mendapat ancaman, sulit mengontrol diri, dan mengalami
penipuan. Sebagian informan menggunakan identitas asli dan juga palsu di media
sosial. LSL dapat mengetahui seseorang merupakan LSL di media sosial dapat
dilihat dari pertemanan yang sama, gesture, dan penampilannya di media sosial.
Peran LSL di media sosial paling banyak adalah vers karena mereka
menyesuaikan dengan pasangannya. Tujuan penggunaan media sosial dari LSL
yaitu untuk mencari pasangan dan eksistensi diri. LSL menggunakan media sosial
khusus yaitu untuk mencari teman maupun pasangan. Informan tidak memposting
foto yang menunjukkan perilaku sebagai LSL dan pasangannya. Sebagian
informan jarang mencari pasangan seks di media sosial, mereka mencari pasangan
melalui status yang di upload informan.
Saran yang diberikan oleh peneliti bagi LSL adalah diharapkan
berhubungan seks yang aman (safe sex). Masyarakat khususnya orang tua dapat
mengawasi penggunaan internet pada anak untuk menghindari anak mengakses
konten dewasa dan aplikasi khusus LSL. Bagi instansi terkait yaitu Dinas
Kesehatan dapat memanfaatkan media sosial untuk bidang promosi kesehatan
seperti membuat artikel, flyer, dan video iklan di media sosial yang digunakan
untuk mencari pasangan seks. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
secara kualitatif mengenai efektivitas penggunaan media sosial dalam pencegahan
penyakit menular seksual | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama : Dr. Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes
Pembimbing Anggota : Mury Ririanty, S.KM., M.Kes | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | PERAN MEDIA SOSIAL | en_US |
dc.subject | PENCARIAN PASANGAN SEKS | en_US |
dc.subject | PENGUNGKAPAN DIRI LAKI LAKI SUKA SEKS | en_US |
dc.title | Peran Media Sosial terhadap Pengungkapan Diri Laki-laki Suka Seks dengan Laki-laki dan Dampaknya terhadap Pencarian Pasangan Seks | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |