dc.description.abstract | Geografi adalah ilmu yang mengintegrasikan antara dimensi fisik dan
dimensi manusia yang terfokus pada pendekatan keruangan, kompleks wilayah,
dan kelingkungan, serta membekali siswa dengan keterampilan untuk
mengidentifikasi pola dan kecenderungan perubahan spasial, dan menganalisis
penyebab dan dampak dari perubahan tersebut, sehingga mampu membantu siswa
dalam merespons dan hidup dengan lebih baik dalam masyarakat yang dinamis.
Pembelajaran geografi di sekolah tidak hanya ditekankan untuk memahami
konsep sains semata, namun juga diorientasikan pada efek iringan pembelajaran
yang salah satunya adalah kemampuan berpikir spasial, yang sangat penting
dalam mempelajari dan menyelesaikan permasalahan geografi. Namun realita di
lapangan, guru geografi kurang memfasilitasi siswa dalam melatih kemampuan
berpikir spasial. Pembelajaran geografi hingga saat ini masih cenderung
berorientasi pada ranah kognitif saja, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran
yang variatif, sumber referensi belajar yang minim dan terpusat pada buku
pelajaran, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berupa teknologi
geospasial, pembelajaran yang hanya menjelaskan objek material saja, dan
penggunaan model atau metode pembelajaran yang tidak membimbing
kemampuan berpikir spasial mengakibatkan rendahnya kemampuan berpikir
spasial siswa SMA pada beberapa wilayah di Indonesia.
Google Earth merupakan salah satu media pembelajaran geografi yang
dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Hal
tersebut karena Google Earth manawarkan citra satelit yang dapat membantu
siswa dalam mempelajari permukaan bumi dan planet lainnya baik dua dimensi
maupun tiga dimensi, baik secara spasial maupun temporal yang memungkinkan
siswa untuk dapat melakukan analisis spasial, sehingga dengan memanfaatkan media Google Earth dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
berpikir spasial siswa SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh
media pembelajaran geografi berbasis Google Earth terhadap kemampuan
berpikir spasial siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian
Nonequivalent Control Group, yang melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Pemilihan kelas tersebut dilakukan menggunakan uji
homogenitas dengan menggunakan nilai penilaian harian bab sebelumnya. Data
yang diujikan terbukti heterogen sehingga pemilihan kelas dilakukan secara
purposive sampling dengan pertimbangan nilai rata-rata yang hampir sama,
diperoleh kelas X-IPS 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-IPS 2 sebagai kelas
kontrol, yang membedakan kedua kelas tersebut adalah perlakuan yang diberikan
yaitu kelas eksperimen akan menggunakan media pembelajaran Google Earth
dengan model pembelajaran discovery, sedangkan kelas kontrol mendapatkan
perlakuan dengan menggunakan media dan model koonvensional. Teknik analisis
data yang digunakan adalah uji T-test.
Analisis data pada tahap uji T-test, data yang diperoleh menunjukkan bahwa
hasil Posttest kemampuan berpikir spasial siswa menunjukkan angka .sig 0,000.
Angka tersebut menunjukkan di bawah 0,05. Dengan demikian, apabila .sig
kurang dari 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan media pembelajaran geografi
berbasis Google Earth terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Selain itu,
berdasarkan uji Gain, skor uji Gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki perbedaan walaupun tidak terlalu besar, hal tersebut menunjukkan
adanya peningkatan kemampuan berpikir spasial siswa pada kelas eksperimen
setelah diberikan treatment dengan memanfaatkan Google Earth sebagai media
pembelajaran geografi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran geografi berbasis
Google Earth berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir
spasial siswa, sehingga Google Earth dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir spasial siswa. | en_US |