dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika pada hakikatnya
merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala alam, sehingga untuk
menguasai fisika tidak cukup hanya diperoleh dengan cara belajar dari buku atau
sekedar mendengarkan penjelasan dari pihak lain. Siswa dituntut untuk dapat
membangun pengetahuan dalam benak mereka sendiri dengan peran aktifnya
dalam proses belajar mengajar untuk menghasilkan suatu produk. Permasalahan
dalam pendidikan saat ini yang banyak dibicarakan adalah rendahnya mutu
pendidikan yang mana salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya proses
pembelajaran. Untuk menciptakan suatu pengajaran yang efektif pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika diperlukan suatu
model atau metode pembelajaran yang dapat memproses informasi serta dapat
menanamkan sikap aktif dalam pembelajaran. Salah satunya adalah model inkuiri
modifikasi (modified inquiry) disertai metode fish bowl, yaitu suatu model
pembelajaran memecahkan masalah secara mandiri dengan bimbingan dari guru
yang sangat minimal yang mana pada fase menguji hipotesis divariasikan dengan
metode fish bowl. Fish bowl merupakan variasi dari metode diskusi kelas untuk
mengambil keputusan dengan beberapa peserta yang dipimpin oleh ketua yang
berasal dari peserta didik dengan tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan
2 atau 3 bangku kosong menghadap peserta diskusi dan kelompok pendengar
duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat ikan dalam sebuah
mangkok (fish bowl).
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan antara
hasil belajar siswa menggunakan model inkuiri modifikasi (modified inquiry)
vii
disertai metode fish bowl dengan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada pembelajaran fisika di SMP, (2) Untuk mendeskripsikan
aktivitas belajar fisika siswa menggunakan model inkuiri modifikasi (modified
inquiry) disertai metode fish bowl pada pembelajaran fisika di SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area yang dilaksanakan di
SMP Negeri 3 Bangsalsari. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII
dengan sampel kelas VII A sebagai kelas kontrol dan VII C sebagai kelas
eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test
design. Metode pengumpulan yang digunakan adalah observasi, tes, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan uji t (t
) untuk menjawab rumusan
masalah yang pertama dan menggunakan persentase aktivitas untuk menjawab
rumusan masalah yang kedua.
viii
hitung
Analisis data menggunakan uji t diperoleh harga t
= 5,064 yang
kemudian dikonsultasikan dengan harga t
tabel
hitung
dengan db = 48 pada taraf
signifikansi 5%. Nilai db = 48 terletak diantara db = 40 yang mempunyai nilai
t
tabel
= 2,68 dan db = 60 yang mempunyai nilai t
tabel
= 1,67 sehingga nilai t
dengan db = 48 adalah 2,276. Dengan demikian nilai t
hitung
> t
(5,064 > 2,276),
maka nilai t
hitung
berada pada daerah H
a
tabel
sehingga hipotesis nihil (H
) ditolak dan
hipotesis kerja (Ha) diterima.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri
modifikasi (modified inquiry) disertai metode fish bowl lebih baik daripada hasil
belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika
di SMP, (2) aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika
menggunakan model inkuiri modifikasi (modified inquiry) disertai metode fish
bowl adalah sebagai berikut: memperhatikan penjelasan guru 76,89% (aktif); aktif
dalam kelompok 74,67% (aktif); melakukan eksperimen 91% (sangat aktif);
menganalisis data 71,33 % (aktif) dan; mengemukakan pendapat 57,77 %
(sedang). | en_US |