dc.description.abstract | Presbiopi merupakan kondisi lensa kaku yang mengakibatkan mata sulit untuk
fokus saat melihat objek yang dekat. Dipengaruhi pertambahan usia umumnya
diderita pada usia diatas 40 hingga 50 tahun. Namun presbiopi dapat terjadi lebih
dini dikenal dengan presbiopi dini. Presbiopi dini adalah kondisi kemampuan
akomodatif mata berkurang melihat jarak yang dekat pada usia lebih awal dari yang
diperkirakan. Merokok dan penggunaan tembakau merupakan salah satu penyebab
terjadinya presbiopi dini, yang dapat merusak mata. Dibandingkan dengan
penyebab lainnya, merokok merupakan faktor risiko paling dominan dan
berpengaruh terhadap terjadinya presbiopi dini dikarenakan merokok merupakan
kebiasaan yang dilakukan secara intens dan dalam jangka waktu yang lama. Selain
itu, merokok merupakan masalah penting di Indonesia, dikarenakan meningkatnya
jumlah perokok pemula usia 10-18 tahun di Indonesia sebanyak 0,5% ditahun 2018. Penelitian ini memiliki tujuan dalam mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan dari perokok sekolah menengah baik perokok aktif dan pasif terhadap
terjadinya presbiopi dini di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten
Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif
kuantitatif, dengan teknik sampling memakai multistage cluster random sampling, dengan jumlah sampel 426 siswa dengan menggunakan rumus slovine. Responden
dalam penelitian adalah perokok usia 12-18 tahun perokok aktif dan pasif yang
sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Penelitian yang dilaksanakan ini
telah diuji etik dan sudah memperoleh ijin etik penelitian dengan No. 019/
UN25.1.14/ KEPK/ 2022. Pengumpulan data dari penelitian dengan memakai
kuesioner Tingkat Pengetahuan Perokok Sekolah Menengah Terhadap Terjadinya
Presbiopi Dini. Data responden dikumpulkan dengan menggunakan metode
penyebaran angket kuesioner secara langsung dan google form dimana sebelum
pengambilan data telah dijelaskan terlebih dahulu terkait maksud dan tujuan
penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, dan menggunakan uji
statistik Chi square menggunakan aplikasi SPSS 20.
Hasil dari penelitian bahwa tingkat pengetahuan perokok sekolah menengah
terhadap terjadinya presbiopi dini di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember diperoleh bahwasanya responden sebagian besar dari wilayah
utara (Antirogo dan Tegal Gede) sejumlah 252 (59,2%) siswa dari total 426 siswa. Mayoritas usia responden dari seluruh responden adalah 16-18 tahun sejumlah 243
(57%)siswa. Dari 426 siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini,sebagian
besar duduk dibangku SMA/SMK sederajat kelas 10 sejumlah 148 (34,7%) siswa. Sebagian besar lama merokok atau terpapar asap rokok responden dalam kurun
waktu selama 11 tahun lebih sejumlah 208 (48,8%) Dari 426 siswa, mayoritas dari responden tidak mengalami gangguan penglihatan sejumlah 331 (77,7%) siswa. Siswa dalam penelitian ini sebagian besar terpapar asap rokok dari ayah sejumlah
210 (49,3%) siswa dari total 426 siswa, Dari seluruh responden mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan sejumlah 301 (70,7%) siswa. Tingkat
pengetahuan perokok sekolah menengah terhadap terjadinya presbiopi dini
dikatakan baik, sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik
sejumlah 279 (65,5%) siswa, cukup 119 (27,9%) siswa, dan kurang 28 (6,6%)
siswa. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan
perokok sekolah menengah terhadap terjadinya presbiopi dini adalah sebagian besar
dalam kategori baik, namun ada sejumlah responden berada dikategori pengetahuan
cukup dan kurang sehingga lebik baik dilakukan penyampaian informasi lebih
lanjut tentang presbiopi dini. Berdasarkan laju kenaikan jumlah perokok di
Indonesia juga perlu dilakukan suatu upaya pencegahan dan penyuluhan tekait
dengan bahaya rokok dan asapnya bagi kesehatan mata khususnya masalah
kesehatan presbiopi dini. | en_US |