dc.description.abstract | Pada kondisi saat ini minat masyarakat dalam menggunakan angkutan
umum di Kabupaten Jember semakin menurun dengan nilai load factor rendah di
bawah 50%. Penurunan minat masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti cakupan layanan, informasi lyn, keselamatan, tarif, tata kota, dan kualitas
layanan yang diberikan penyedia jasa terhadap kepuasan pengguna angkutan
umum. Kualitas layanan yang buruk juga disebabkan oleh biaya operasional
kendaraan yang terlalu tinggi serta tidak diimbangi dengan pemasukan sepadan
mengakibatkan banyaknya fasilitas yang tidak terawat.
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan
bobot faktor yang mempengaruhi minat pengguna angkutan umum di Kabupaten
Jember. Metode Importance-Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengguna angkutan umum di Kabupaten Jember. Metode Perhitungan
Tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan Willingness To Pay
(WTP) untuk mengetahui kesediaan membayar tarif serta tarif sesuai dengan biaya
operasional yang ada. Upaya yang perlu dilakukan yaitu merumuskan strategi
kebijakan agar nantinya masyarakat yang semula menggunakan angkutan pribadi
dapat beralih menggunakan angkutan umum.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 faktor terpilih yaitu Cakupan
Layanan, Informasi Lyn, Keselamatan, Tarif, dan Tata Kota. Bobot Faktor yang
mempengaruhi minat pengguna angkutan umum di Kabupaten Jember yaitu sebesar
40% Faktor Keselematan, 17% Faktor Cakupan Layanan, 16% Faktor Tata Kota,
14% Faktor Informasi Lyn, dan 13% Faktor Tarif. Hasil dari tingkat kepuasan
pengguna angkutan umum didapatkan beberapa atribut yang tergolong pada
diagram kartesius. Atribut yang tergolong perlu perbaikan terletak pada kuadran I
yaitu Ketepatan jadwal angkutan umum, memberikan rasa aman dan nyaman, dan
fasilitas P3K. Atribut yang tergolong perlu dipertahankan terletak pada kuadran II yaitu Tempat Kedatangan Angkutan, Tempat Pemberhentian Angkutan, Asuransi
Keselamatan, dan Jalan yang baik sepanjang rute. Serta pada kuadran IV atribut ini
dianggap berlebihan kinerja dan tidak dianggap penting yaitu Kecepatan merespon
keluhan pengguna, Kecepatan merespon kondisi darurat, Keramahan petugas,
Kesediaan melayani jika ada masalah. Hasil dari perhitungan tarif didapatkan tarif
yang berlaku saat ini Rp.5.000,00 di bawah tarif berdasarkan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) sebesar Rp. 5.511,94. Sedangkan kesediaan membayar dari
pengguna sebesar Rp.4.000,00 – Rp.5.000,00, diperlukan adanya subsidi dari
pemerintah untuk mengurangi biaya operasional kendaraan yang ada. Dapat
disimpulkan bahwa upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan minat
pengguna angkutan umum di Kabupaten Jember yaitu meningkatkan faktor
keselamatan dan kenyamanan pengguna serta melakukan beberapa kebijakan
pembatasan kredit kendaraan pribadi, menaikkan tarif parkir tiap zona,
pengembangan rute trayek ranting dan cabang, pengembangan moda Bus Rapid
Transit (BRT), dan modernisasi metode pembayaran. | en_US |