| dc.description.abstract | TiO2 (Titanium dioksisa) anatase mesopori merupakan oksida logam yang dipelajari secara luas karena aplikasinya di berbagai bidang teknologi. Hal ini dikarenakan karakteristiknya yang bersifat inert secara kimia dan biologis, stabil secara termal, memiliki fotokonduktivitas yang tinggi, dan relatif mudah untuk diproduksi dan digunakan. TiO2 anatase mesopori dapat disintesis melalui berbagai metode seperti sol-gel, solvotermal, dan hidrotermal. Metode ini umumnya menggunakan prekursor ynag relatif mahal, sehingga diperlukan alternatif prekursor lain. Natrium titanat merupakan salah satu alternatifnya. Dengan memanfaatkan TiO2 rutil komersial dan Na2CO3 yang harganya lebih murah dapat disintesis natrium titanat melalui metode solid state. Sintesis TiO2 anatase mesopori dapat dilakukan dengan menambahkan PEG (Polietilen glikol) 600 sebagai pengarah porinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari struktur kristal, ukuran diameter pori, volume pori total, dan luas permukaan dari TiO2 anatase hasil sintesis.
Metode solid state dilakukan untuk memperoleh natrium titanat sebagai prekursor, selanjutnya metode hidrotermal dilakukan untuk memperoleh TiO2 anatase, penambahan template PEG 600 untuk menghasilkan pori pada material. Struktur kristal dianalisis menggunakan XRD. Pengaruh variasi mol PEG 600 : prekursor dan variasi volume keterisian terhadap luas permukaan, distribusi ukuran pori, dan volume total pori dianalisis dengan GSA.
Hasil sintesis kimia padat dengan perbandingan Na2CO3:TiO2 rutil (4:1 m/m) dan pemanasan suhu 750oC diperoleh natrium titanat dengan hasil berupa serbuk berwarna putih dan campuran padatan berwarna putih kehijauan. Keberhasilan sintesis natrium titanat dikonfirmasi melalui karakterisasi XRD. Difraktogram hasil XRD menunjukkan bahwa senyawa natrium titanat yang
diperoleh berupa campuran senyawa Na4O12Ti5 dan Na16O28Ti10. Selanjutnya karakterisasi XRD pada TiO2 hasil sintesis dengan metode hidrotermal pada suhu 160oC menunjukkan material TiO2 yang telah disintesis berstruktur campuran. Sebagian besar struktur yang diperoleh berupa senyawa Na4O12Ti5, sebagian lainnya TiO2 rutil, dan sebagian kecilnya TiO2 anatase. Berdasarkan hasil analisis GSA diketahui pola isoterm adsorpsi-desorpsi N2 untuk TiO2 hasil sintesis berupa isoterm tipe IV dengan bentuk loop histeresis H3. Adanya loop histeresis tersebut menunjukkan bahwa material hasil sintesis termasuk material mesopori. Rata-rata diameter pori yang dihasilkan mayoritas tersebar pada kisaran 3 nm baik pada variasi mol prekursor : PEG 600 dan variasi volume keterisian autoclave. Volume total pori berkisar antara 0,11-0,15 cm3/g pada variasi mol penambahan PEG sedangkan pada variasi volume keterisian autoclave berkisar antara 0,12-0,18 cm3/g. Luas permukaan pada saat variasi penambahan PEG 600 berkisar antara 28-39 m2/g sedangkan rentang luas permukaan pada variasi volume keterisian autoclave nilainya lebih tinggi yaitu sekitar 34-41 m2/g.
TiO2 hasil sintesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kristal yang diperoleh masih campuran anatara natrium titanat (Na4O12Ti5), rutil, dan anatase. Variasi mol penambahan PEG 600 dan variasi volume keterisian autoclave belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap distribusi ukuran pori, luas permukaan dan volume total pori. Namun ukuran diameter pori yang dihasilkan sudah masuk dalam kategori material mesopori. Hal ini didukung dengan bentuk kurva isoterm yang dihasilkan yakni tipe IV dengan loop histeresis H3. | en_US |
