PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN SUMBERBULUS 02 KECAMATAN LEDOKOMBO JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Abstract
Kegiatan pembelajaran di SDN Sumberbulus 02 Jember kurang meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut disebabkan
selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dikarenakan kurangnya fasilitas
yang diberikan sekolah. Menurut hasil wawancara awal dengan siswa kelas IV bahwa
pada saat pembelajaran terutama pelajaran IPA, siswa selalu disuruh untuk mencatat
materi pada buku tulis sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Oleh karena itu, guru
harus membantu siswa untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa untuk
berfikir secara kritis, kreatif dan mandiri dengan peran aktifnya dalam proses
pembelajaran. Hasil observasi awal di kelas IV SDN Sumberbulus 02 Jember,
ditemukan aktivitas belajar siswa yang masih rendah. Rendahnya aktivitas belajar
mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan
data ulangan harian kelas IV dari 29 siswa hanya 8 siswa yang mendapat nilai ≥ 70,
sedangkan 21 siswa yang lainnya mendapatkan nilai ≤ 70.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diupayakan perbaikan pembelajaran
pada mata pelajaran IPA dengan rumusan masalah bagaimanakah peningkatan
aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan model
discovery berbasis lingkungan?. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan bagian- bagian tumbuhan
yaitu bunga dan daun dengan menggunakan model discovery berbasis lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Sumberbulus 02 Jember. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan persentase aktivitas belajar
digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran
pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan
siklus 2.
Data hasil observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah
dilaksanakan tindakan pada siklus 1 telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan
dengan besarnya persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 68,68%.
Dengan kriteria aktif. Sedangkan pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah
mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase aktivitas
belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 78,44% dengan kriteria sangat aktif.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada
siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya tindakan. Persentase
ketuntasan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya tindakan adalah sebesar 27,58%,
pada pembelajaran siklus 1 sebesar 72,41% dan pada siklus 2 sebesar 89,66%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya tindakan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (a) penerapan model discovery berbasis
lingkungan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA di
kelas IV SDN 1 Sumberbulus 02 Jember tahun pelajaran 2011-2012, (b) penerapan
model discovery berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di kelas IV SDN Sumberbulus 02 Jember tahun pelajaran 20112012.
Saran-saran dari penelitian ini adalah : (a) Dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar hendaknya menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa
mengikuti proses belajar memperoleh prestasi yang maksimal, (b) Memperhatikan
bahwa peneliti ini memperoleh hasil yang positif maka untuk guru kelas yang lain
bisa dicobakan menggunakan model pembelajaran discovery berbasis lingkungan
pada mata pelajaran IPA.