Perilaku Penggunaan Pelayanan Publik berupa Sarana dan Prasarana bagi Mahasiswa Penyandang Disabilitas di Universitas Jember Tahun 2019

Abstract

Penyandang disabilitas di Asia-Pasifik pada tahun 2017 berjumlah 650 juta jiwa. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 penyandang disabilitas berjumlah 26 juta jiwa (9,7%). Penyandang disabilitas juga berhak menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi serta mendapatkan sistem pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas yang dijamin oleh Permendikbud Nomor 46 tahun 2014. Bentuk pelayanan publik salah satunya adalah penyediaan sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku penggunaan pelayanan publik berupa sarana dan prasarana bagi mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Jember. Teori pada penelitian ini menggunakan modifikasi teori perilaku oleh Lawrence Green dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan utama dalam penelitian ini adalah tujuh mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Jember. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Data diperoleh dari panduan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data dengan teknik triangulasi berdasarkan thematic content analysis. Karakteristik informan penelitian adalah mahasiswa penyandang disabilitas yang berada pada kelompok usia penyandang disabilitas dewasa, mayoritas berjenis kelamin laki-laki, berada pada tingkatan semester 2-6 dan mayoritas menyandang disabilitas fisik atau tuna daksa. Mayoritas informan mengetahui sarana dan prasarana karena melihat sendiri, keseluruhan informan mengetahui cara menggunakan sarana akan tetapi sebagian tidak menggunakan karena tidak sesuai kebutuhan, dan mayoritas informan tidak mengetahui adanya peraturan tentang mahasiswa disabilitas. Sikap informan sebagian besar tidak mengakses sarana karena tidak sesuai kebutuhan, sikap informan sebagian besar akan mengakses apabila disediakan oleh kampus. Ketersediaan sarana hanya pada ramp yaitu di Fakultas A. Fakultas C, Perpustakaan, Rektorat, Gedung Soetardjo, Gedung Mas Soerachman, LP2M, LP3M, UPT Bahasa dan CDAST. Kemudian untuk labelisasi sarana publik hanya ada di Rektorat dan CDAST. Penyediaan toilet khusus hanya berada di Fakultas C dan Rektorat. Aksesibilitas sarana hanya dilakukan oleh dua informan, sebagian besar informan utama tidak mengakses karena tidak sesuai kebutuhan. Dukungan dari pemangku kebijakan Universitas Jember belum maksimal. Ketersediaan peraturan, dan/atau Surat Keputusan tentang mahasiswa disabilitas belum ada, yang tersedia hanya Surat Keputusan Rektor tentang PLCD dan SPMI. Saran yang diberikan peneliti bagi mahasiswa penyandang disabilitas yaitu diharapkan mampu secara aktif menyampaikan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan kondisi disabilitas mereka. Saran untuk Universitas Jember yaitu menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan panduan layanan mahasiswa disabilitas di Perguruan Tinggi yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti serta membuat peraturan pelayanan publik bagi mahasiswa disabilitas yang mengacu pada peraturan nasional dan Internasional, kemudian peraturan tersebut dipublikasikan, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa.