dc.description.abstract | Kecamatan Panti merupakan salah kecamatan yang ada di Kabupaten Jember.
Kecamatan Panti memiliki luas 181,81 km2
yang terdiri dari 7 administrasi
pemerintahan desa, salah satunya adalah Desa Suci. Wilayah Desa Suci berada di
lereng pegunungan dan dilewati oleh beberapa aliran sungai. Sungai yang melewati
desa tersebut saat ini masih dijadikan sebagai salah satu sumber air utama bagi
masyarakat. Masyarakat Desa Suci menggunakan sungai dan mata air untuk memenuhi
kebutuhan air sehari- hari. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan di lokasi
tersebut, jarang terdapat sumur yang dapat digunakan sebagai sumber air bagi warga.
Terdapat satu sumur aktif yang masih digunakan warga dengan kedalaman sekitar 10
meter. Selain sumur aktif tersebut, terdapat satu sumur dengan kedalaman sekitar 25
meter yang telah ditutup karena air yang keluar keruh dan berbau tidak sedap. Maka
dari itu, perlu dilakukan investigasi keberadaan air tanah di Desa Suci untuk melihat
kondisi di bawah permukaan desa tersebut. Dengan harapan masyarakat dapat
memanfaatkan hasil dari penelitian ini untuk kehidupan sehari-hari misalkan penentuan
lokasi pembuatan sumur
Potensi keberadaan air tanah bisa dieksplorasi menggunakan metode geolistrik
konfigurasi Schlumberger. Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang
berdasar pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah kebumian dengan cara
mengalirkan atau menginjeksikan aliran listrik ke dalam permukaan bumi melalui dua
buah elektroda arus yang selanjutnya dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua
buah elektroda arus. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada 7 titik
sounding dengan panjang 200-300 meter. Hasil yang didapat dalam proses
pengambilan data kemudian diolah dengan menggunakan Software Microsoft Excel
untuk mengetahui nilai resistivitas semu dan faktor geometri, yang selanjutnya
dilakukan pemodelan menggunakan Software IPI2Win dan Rockworks yang digunakan
untuk memvisualisasikan data berupa gambaran 3D yang terdiri dari sebaran nilai
resistivitas, litologi, kedalaman serta sebaran dari air tanah.
Setelah proses pengambilan data, potensial dan arus yang telah didapatkan
kemudian diolah di Microsoft Excel untuk mendapatkan nilai rho apparent atau
resistivitas semu. Pengolahan data selanjutnya dilakukan pada Software IPI2Win yang
bertujuan mencocokkan data yang telah diambil di lapangan dengan kurva induk dan
kurva bantu. Pencocokan data digunakan sebagai acuan dalam mencari nilai resistivitas
dan kedalaman titik penelitian. Hasil dari pengolahan data dari IPI2Win berupa citra
warna yang berisi gambaran distribusi resistivitas bawah permukaan. Hasil pengolahan
data dari IPI2Win kemudian digunakan sebagai input data ke Software Rockworks
untuk mendapatkan gambaran persebaran litologi ataupun akuifer air tanah secara 3D.
Selain itu juga bisa didapatkan volume atau ketebalan lapisan akuifer. Hasil dari
interpretasi pada titik sounding yang pertama air tanah berada pada kedalaman (23,8-
29,5)m tetapi air ini belum direkomendasikan untuk keperluan konsumsi. Pada titik
sounding kedua dan ketiga belum ditemukan lapisan yang dapat diduga sebagai air
tanah karena lapisan yang dominan pada titik tersebut adalah lapisan lempung. Pada
titik sounding keempat air tanah diduga berada pada lapisan yang berada di kedalaman
(3,82-6,15)m dan (30,8-34,7)m tetapi belum bisa direkomendasikan untuk digunakan
karena lapisannya tidak terlalu tebal. Pada titik sounding kelima air tanah berada di
kedalaman 12,1-28,9 m. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa titik kelima ini memiliki
potensi air tanah yang cukup besar. Asumsi keberadaan air tanah ini diperkuat oleh
kondisi vegetasi yang tumbuh subur di sekitar lokasi penelitian. Titik sounding keenam
air tanah berada pada kedalaman (27,6-41,9) m. sedangkan pada titik sounding ketujuh
air tanah diduga berada pada kedalaman (32,4-46,2) m. | en_US |