Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Perilaku untuk Menggunakan Dompet Digital (Studi Kasus Pada Pengguna Shopeepay di Wilayah Eks Karesidenan Besuki)

Abstract

Perkembangan teknologi internet terus mengalami perkembangan sehingga meghadirkan berbagai perubahan dalam pola perilaku konsumsi masyarakat, khususnya dalam melakukan transaksi. Saat ini, transaksi masyarakat sudah banyak dilakukan dengan memanfaatkan dompet digital yang merupakan produk dari teknologi keuangan atau financial technology. Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan mayoritas pengguna salah satu dompet digital di Indonesia yakni Shopeepay. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dompet digital khususnya shopeepay mampu diterima oleh baik oleh masyarakat karena dapat memberikan beragam manfaat sehingga dapat mempengaruhi niat berperilaku masyarakat. Kendati demikian, hubungan mengenai persepsi manfaat yang dirasakan oleh pengguna atau perceived usefulness terhadap niat perilaku (behavioral intention) dalam aspek teknologi keuangan, khususnya pada pengguna dompet digital masih terdapat inkonsistensi hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikemukakan oleh Ajzen (1991:181). TPB menjelaskan bagaimana niat (intention) menjadi faktor penting bagi setiap individu mempengaruhi dalam melakukan suatu tindakan tertentu secara rasional. Terdapat tiga variabel utama dalam TPB yang dapat mempengaruhi niat (intention), yaitu sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), dan persepsi kontrol perilaku perceived behavioral control serta penambahan variabel promosi cashback guna mengetahui niat berperilaku pengguna shopeepay di Wilayah Eks Karesidenan Besuki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat perilaku (behavioral intention) pengguna shopeepay di Jawa Timur khususnya di wilayah Eks Karesidenan Besuki. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara online dengan menggunakan google form. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna shopeepay di wilayah Eks Karesidenan Besuki. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample dengan ukuran sampel 190 responden yang memiliki kriteria perempuan pengguna shopeepay berusia 18-35 tahun serta pernah membeli produk menggunakan shopeepay di shopee berupa pakaian, sepatu, dan aksesoris. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-SEM) dengan perangkat lunak yang digunakan adalah menggunakan Smart PLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat perilaku (behavioral intention) adalah attitude, subjective norm, perceived behavioral control dan promosi cashback yakni masing-masing variabel menunjukkan arah hubungan yang positif dan signifikan. Sedangkan variabel perceived usefulness tidak mampu mempengaruhi behavioral intention. Variabel attitude mempu memediasi hubungan antara perceived usefulness terhadap behavioral intention yang artinya perlu terbentuk sikap atau attitude terlebih dahulu agar dapat memediasi pengaruh dari variabel perceived usefulness terhadap behavioral intention untuk menggunakan shopeepay. Rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian baru di wilayah yang berbeda serta dapat menggunakan konsep atau teori lain yang berkaitan dengan niat berperilaku (behavioral intention) seperti Unified Theory of Acceptance and Use Technology (UTAUT) agar dapat menggali penelitian yang lebih luas. Bagi perusahaan shopee dapat meningkatkan layanan dan inovasinya pada layanan shopeepay agar dapat memberikan sikap positif bagi pengguna sehingga pengguna dapat memiliki niat yang berkelanjutan untuk terus menggunakan shopeepay sebagai metode pembayaran untuk membeli produk.