dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ialah ilmu yang meninjau mengenai
kejadian-kejadian alam, terdiri dari komponen biotik dan abiotik atau pengetahuan
mengenai kehidupan dan dunia fisik. Berbagai keterampilan berpikir tingkat
tinggi dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA, diantaranya adalah
keterampilan bernalar. Salah satu keterampilan bernalar adalah argumentasi
ilmiah. Argumentasi ilmiah memberikan banyak manfat bagi siswa namun
faktanya kemampuan siswa masih tergolong rendah. Siswa mengalami beberapa
kesulitan dalam argumentasi ilmiah. Siswa sulit untuk memahami mengenai
tujuan dari argumentasi, menggunakan bukti sebagai dukungan terhadap klaim
yang ditentukan, serta melakukan penalaran dan sanggahan.
Model Inkuiri Terbimbing ialah salah satu model yang dapat melatih
kemampuan argumentasi ilmiah. Model inkuiri terbimbing dapat membimbing
siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki mereka melalui kegiatan
penyelidikan dengan bimbingan guru. Laboratorium virtual menjadi salah satu
alternatif untuk tetap melaksanakan eksperimen secara online sehingga kreatifitas
peserta didik akan tetap dikembangkan. PhET ialah salah satu laboratorium virtual
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Siswa dituntut untuk dapat mengklaim, membuktikan dengan data,
memberikan jutifikasi/ dukungan, melakukan kualifikasi dan memberikan
sanggahan. Kemampuan peserta didik dalam mengajukan claim atau ide
berdasarkan pengetahuan awal siswa dapat dilatih dengan kegiatan merumuskan
hipotesis. Kemampuan peserta didik untuk mengumpulkan bukti (evidence) dapat
dilatih dengan kegiatan eksperimen atau penyelidikan di laboratorium. Kegiatan
menganalisis data pada proses eksperimen dapat melatih peserta didik untuk
membangun pembenaran (reasoning) guna memperkuat claim yang ditentukan.
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Inkuiri
Terbimbing menggunakan laboratorium virtual PhET berpengaruh secara
signifikan terhadap argumentasi ilmiah siswa SMP. Pendekatan penelitian
menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan ialah kuasi
eksperimen. Tempat pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 11 Jember. Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas IX F dan IX E. Desain penelitian yang
digunakan adalah Post-test Only Control Design. Penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data berupa soal posttest yang dilaksanakan pada akhir
pembelajaran. Metode analisis penialaian kemampuan argumentasi ilmiah
menggunakan uji normalitas dan uji independent sample t-test dengan bantuan
SPSS 23.
Data yang diperoleh adalah nilai rata- rata kemampuan argumentasi ilmiah
siswa. Nilai rata-rata keterampilan argumentasi ilmiah siswa kelas eksperimen
sebesar 76,72, sedangkan nilai rata-rata keterampilan argumentasi ilmiah siswa
kelas kontrol sebesar 59,85. Hasil dari analisis menggunakan uji normalitas
diperoleh nilai signifikasi Sign. (2-tailed) pada tabel yaitu 0,152 sehingga data
dapat dikatakan terdistribusi normal. Hasil uji Indepensent Sample t-Test nilai
signifikasi Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 sehingga 0,000 < 0,05. H0 ditolak yang
artinya nilai rata- rata argumentasi ilmiah siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen tidak sama, dan Ha diterima yang artinya nilai rata- rata argumentasi
ilmiah siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan. Kesimpulan
yang dapat diambil yaitu model pembelajan inkuiri terbimbing menggunakan
laboratorium virtual berpengaruh signifikan terhadap argumentasi ilmiah siswa
dalam pembelajaran IPA. | en_US |