ASIMILASI ETNIS TIONGHOA KETURUNAN DENGAN MASYARAKAT MADURA DI KECAMATAN KOTA BONDOWOSO TAHUN 1998-2003
Abstract
Pembauran atau asimilasi merupakan suatu proses yang dapat dikatakan
panjang. Panjang pendeknya waktu sangat relatif, tergantung pada dua hal, yaitu;
perbedaan corak budaya dan kemauan dari kedua belah pihak. Kadang kala kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan, dimana perbedaan corak budaya yang menyolok akan
berpengaruh pada kemauan dari kedua belah pihak. Akan tetapi, bila kedua pihak
memiliki rasa superioritas yang tinggi pihak yang satu akan sulit menerima kultur
yang lain, begitu sebaliknya. Guna mencapai bentuk asimilasi, maka perbedaan yang
ada harus dilebur. Untuk melebur perbedaan yang dapat dilakukan adalah memahami
latar belakang kultur masing-masing budaya di kedua belah pihak.
Dengan melihat uraian yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dapat
diperoleh gambaran tentang proses integrasi etnis Tionghoa keturunan di Kecamatan
Bondowoso. Dengan adanya peraturan pemerintah tentang status kewarganegaraan,
meskipun terdapat unsur pemaksaan, dapat membuat etnis Tionghoa keturunan
melakukan integrasi dengan masyarakat setempat. Meskipun harus dibayar mahal
oleh etnis Tionghoa keturunan dengan dibatasi aktivitas mereka selain hanya di
bidang perekonomian. Tetapi setelah peraturan itu turun pada anak-anak mereka,
peraturan itu sudah tidak dirasakan lagi sebagai suatu peraturan, karena anak-anak
tersebut sudah biasa melaksanakan sejak kecil.
Bahkan strategi integrasi antara etnis Tionghoa keturunan dan penduduk lokal
di Bondowoso, yaitu Madura dan Jawa berdampak pada terjadinya asimilasi antara
etnis Tionghoa keturunan dengan budaya masyarakat lokal. Hal ini dapat dilihat
dalam kehidupan sehari-hari etnis Tionghoa keturunan di dua desa tersebut. Sebagai
alat komunikasi dalam memperlancar pemahaman antarhubungan sosial etnis
Tionghoa keturunan di Kecamatan Bondowoso lebih banyak menggunakan bahasa
lokal seperti Bahasa Madura dan Jawa. Pengunaan bahasa lokal ini menggambarkan
bahwa etnis tionghoa keturunan berusaha untuk berbaur dengan masyarakat lokal.