Show simple item record

dc.contributor.authorISNAINI, Army Budi Rahmadana
dc.date.accessioned2022-07-13T02:10:06Z
dc.date.available2022-07-13T02:10:06Z
dc.date.issued2022-02-03
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108363
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tanggal 13 Juli 2022en_US
dc.description.abstractNyeri punggung bawah adalah rasa nyeri pada tulang punggung bagian bawah (tulang punggung lumbar L1–L5). Nyeri punggung bawah umunya disebabkan oleh trauma kumulatif yang sering terjadi di tempat kerja. Trauma kumulatif timbul akibat postur tubuh saat bekerja yang buruk dan posisi kerja statis yang terlalu lama. Pramuniaga di pusat perbelanjaan merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Pekerjaan pramuniaga berhubungan langsung dengan pengunjung, sehingga mengharuskan pramuniaga bekerja dengan posisi berdiri selama 6–8 jam/hari. Pekerjaan pramuniaga yang berhubungan langsung dengan pengunjung dapat mempengaruhi kondisi psikososial dan beban kerja seseorang. Bekerja dengan postur buruk dapat meningkatkan risiko mengalami nyeri punggung bawah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pramuniaga department store Golden Market Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Department Store Golden Market Jember. Populasi pada penelitian ini sebanyak 72 pramuniaga dengan sampel sebesar 42 pekerja yang diperoleh menggunakan teknik pengambilan sampel proportional random sampling dengan taraf kesalahan sebesar 10%. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor individu yaitu usia, masa kerja, indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga, dan alas kaki; faktor psikososial yaitu dukungan sosial dan kepuasan kerja; serta faktor pekerjaan yaitu beban kerja dan sikap kerja berdiri dengan variabel terikat intensitas nyeri punggung bawah. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengisian angket, intensitas keluhan nyeri punggung bawah menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), dan lembar obsrvasi Rapid Entire Body Assessment (REBA). Penelitian ini menggunakan uji statistik rank spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada faktor individu sebagian besar responden berusia 19–24 tahun, masa kerja 6 bulan–1 tahun, indeks massa tubuh normal, tidak memiliki kebiasaan olahraga, memakai alas kaki jenis hak tinggi, dan tinggi alas kaki < 5 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada faktor psikososial sebagian besar responden merasakan dukungan sosial tingkat sedang dan kepuasan kerja pada tingkat puas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada faktor pekerjaan bahwa sebagian besar responden menerima beban kerja berat dan keseluruhan responden bekerja dengan sikap kerja yang berisiko berdasarkan hasil perhitungan REBA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 73,81% responden mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Berdasarkan hasil uji analisis rank spearman diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara nyeri punggung bawah dengan masa kerja (p=0,003<0,05; arah positif), kebiasaan olahraga (p=0,024<0,05; arah negatif), dukungan sosial (p=0,043<0,05; arah negatif), beban kerja (p=0,010<0,05; arah positif), dan sikap kerja (p=0,026<0,05; arah positif) pada pramuniaga department store Golden Market Jember. Hasil uji rank spearman juga menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara nyeri punggung bawah dengan usia (p=0,067>0,05), indeks massa tubuh (p=0,684>0,05), jenis alas kaki (p=0,209>0,05), tinggi alas kaki (p=0,0,984>0,05), kepuasan kerja (p=0,184>0,05), dan shift kerja (p=0,854>0,05) pada pramuniaga department store Golden Market Jember. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini sebagai upaya pencegahan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah adalah pemberian jaminan kesehatan, mengizinkan pramuniaga beristirahat untuk melakukan relaksasi disela pekerjaan, memberikan reward, memperbaiki stasiun kerja, dan menambah alat bantu. Pekerja dapat menerapkan kebiasaan melakukan relaksasi disela-sela jam kerja, memperhatikan posisi kerja saat bekerja, berolahraga secara teratur, saling membantu antar rekan kerja, dan melakukan pemeriksaan segera di fasilitas kesehatan apabila mendapati rasa nyeri yang hebat.en_US
dc.description.sponsorshipReny Indrayani, S.KM., M.KKK. Ana Islamiyah Syamila, S.Keb., M.KKK.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectKeluhan Nyerien_US
dc.subjectNyeri Punggung Bawahen_US
dc.subjectKesehatan Pekerjaen_US
dc.subjectKeselamatan Kerjaen_US
dc.titleFaktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pramuniaga Department Store Golden Market Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record