Show simple item record

dc.contributor.authorFARHANI, Rohmi
dc.date.accessioned2022-07-08T01:55:39Z
dc.date.available2022-07-08T01:55:39Z
dc.date.issued2021-07-12
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108251
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 8 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractTujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah Untuk mengetahui perilaku masyarakat yang mempercayai dukun dalam menyelesaikan masalahnya pada kehidupan dan untuk mengetahui mengapa masyarakat masih mempercayai dukun sebagai penolong dalam penyelesaian masalahnya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber dalam penelitian ini terdiri dari 8 informan yakni 1 dukun dan 7 masyarakat yang pergi kedukun. Penggalian data menggunakan penelitian observasi, wawancara secara mendalam, dokumentasi dan menggunakan kegiatan kegiatan lain yang dapat menunjang jalannya pengumpulan data dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran dukun dalam masyarakat yang mempercayainya sebagai penolong dan penyelesaian masalah dalam kehidupan mencakup dalam teori Max Weber tindakan sosial. Weber menemukan bahwa tindakan sosial tidak selalu memiliki dimensi rasional tetapi terdapat berbagai tindakan non-rasional yang dilakukan oleh masyarakat, Jadi sesuatu yang tidak rasional yang dilakukan oleh masyarakat termasuk dalam tindakan individu dalam kaitannya dengan beberapa aspek kehidupan seperti: Pertama, Tindakan Sosial Bersifat Rasional. seperti informan RA ia menggunakan jasa dukun untuk menjadi kepala kelurahan menurutnya pergi kedukun merupakan salah satu usaha agar keinginannya tercapat dan juga untuk menjaga diri dari serangan-serangan orang yang tidak menyukainya dalam menjabat sebagai lurah. Kedua Tindakan Berorientasi Nilai, EY dalam wawancaranya bahwa banyak orang sulit untuk membayarkan hutang kepadanya. Dengan pertimbangan yang cukup matang dan kondisi sedang kesulitan uang tanpa pikir panjang EY mengikuti saran dari saudaranya ke dukun untuk memudahkan apa yang sedang ia hadapi. Kemudian informan RD juga mengatakan bahwa dukun sangat berpengaruh dalam urusan rumah tangganya. Ia memliki masalah pada suaminya yang akhir-akhir ini jarang pulang kerumah dan bersikap sangat kasar terhadapnya. Ketiga, Tindakan Afektif, informan WR ia kedukun karena ingin mendapatkan jodoh atau seorang wanita sebagai pendapingnya. Dengan perasaan yang memang sudah putus asa dalam mencari pendamping ia ke dukun atas saran dari temannya. informan TD pun juga ke dukun dengan perasaan putus asa akan jualannya yang tidak laku dan dirasa di guna-guna orang lain. Ia kemudian pergi kedukun untuk meminta pelaris. Keempat, Tindakan Tradisional, informan QU dan DA mereka sama-sama percaya dengan dukun sejak kecil dari orang tuanya. Pada hasil penelitian ini berdasarkan kepentingannya maka kepercayaan masyarakat terhadap dukun dikota Banyuwangi meliputi; kepentingan Ekonomi (pedagang), Hubungan yang harmonis (jodoh, kerabatan, teman, pasangan), dan Politik (jabatan). Sedangkan penyebab masyarakat mempercayai dukun adalah karena faktor budaya masyarakat, dan kurangnya penyerapan nilai dan norma keagamaan.en_US
dc.description.sponsorshipDosen pembimbing : Dra. Elly Suhartini, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKEPERCAYAAN MASYARAKATen_US
dc.subjectEKSISTENSI DUKUNen_US
dc.titleKepercayaan Masyarakat pada Eksistensi Dukun di Kota Banyuwangien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record