dc.contributor.author | SENTOSA, Ryan Andersen Jaya | |
dc.date.accessioned | 2022-07-07T05:39:46Z | |
dc.date.available | 2022-07-07T05:39:46Z | |
dc.date.issued | 2021-08 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108236 | |
dc.description | Validasi unggah file repositori_Arini
Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Juli 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Metode geolistrik adalah salah satu metode pengukuran geofisika untuk
mengetahui struktur bawah permukaan tanah dari nilai resistivitas. Nilai resistivitas
pada permukaan bumi yang diperoleh saat pengukuran dapat digunakan untuk
memprediksi atau memperkirakan jenis lapisan-lapisan tanah atau bebatuan yang
berada di bawah permukaan. Pengolahan data sounding 1D menggunakan curve
matching untuk mengetahui jenis lapisan struktur bawah permukaan dari
pengolahan data sounding 1D menggunakan curve matching di wilayah FMIPA
Universitas Jember yang menggunakan data sekunder berupa data nilai resistivitas
tanah dari hasil penelitian Buwana (2019) menggunakan data titik sounding 1, 3, 7,
dan 10. Proses dari pengolahan data penelitian dilakukan menggunakan perangkat
lunak IPI2WIN dan kode Ogunbo (2018) dalam Matlab. Konfigurasi yang sering
digunakan pada teknik sounding adalah konfigurasi Schlumberger. Pengolahan
data sounding konvensional IPI2WIN melakukan koreksi kombinasi nilai pada
ketebalan serta nilai resistivitas yang sebenarnya agar dapat menghasilkan nilai
kesalahan terkecil setelah melakukan sekian kali proses iterasi. Nilai kesalahan
yang kecil bergantung pada kualitas data lapangan yang telah diperoleh serta
banyaknya parameter yang telah dimasukkan. Perangkat lunak yang lain seperti
pengolahan data menggunakan kode dalam bahasa pemrograman kode dalam
Matlab oleh Ogunbo yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik
pencocokan kurva secara otomatis. Teknik pencocokan kurva secara otomatis akan
menghasilkan permodelan data yang dimasukkan kedalam program, sehingga kode
dalam bahasa pemrograman Matlab dapat berjalan dan berfungsi sebagai
pemodelan awal.
Parameter yang diamati selama proses pengolahan data berupa jumlah
lapisan, nilai error pada IPI2WIN, nilai resistivitas, serta kedalaman. Tahap awal
pengolahan data dimulai dengan proses pemindahan data sekunder untuk
selanjutnya diolah menggunakan IPI2WIN serta Matlab untuk menghasilkan data
resistivitas 1D. Data diolah menggunakan IPI2WIN dengan melakukan input data,
kemudian dilakukan pendekatan antara kurva induk dengan kurva bantu.
Pendekatan dilakukan dengan membagi kurva induk menjadi tiga hingga empat
cabang perpotongan atau jumlah lapisan. Pengolahan data menggunakan kode
dalam Matlab dilakukan dengan menginput data dalam bentuk matriks serta
melakukan pendekatan kurva bantu dan kurva induk dengan mengubah nilai pada bagian BRANCHES pada kode dalam Matlab. Hasil yang diperoleh dari kedua
perangkat lunak berupa grafik data resistivitas yang memunculkan nilai resistivitas
serta kedalaman untuk mengidentifikasi jenis lapisan sehingga dapat dijadikan
dalam bentuk tabel.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengolahan data sounding 1D
menggunakan curve matching di wilayah FMIPA Universitas Jember dapat
dilakukan menggunakan perangkat lunak IPI2WIN dan kode dalam Matlab oleh
Ogunbo. Penggunaan variasi jumlah lapisan juga sangat berperan dalam proses
identifikasi jenis lapisan tanah untuk hasil yang lebih akurat dengan data dari 3
lapisan dan 4 lapisan sehingga memperoleh identifikasi jenis lapisan penyusun
tanah di sekitar daerah penelitian. Hasil yang diperoleh antara IPI2WIN dengan
kode dalam Matlab oleh Ogunbo saling berkaitan dapat dilihat dari angka
pengolahan data yang menghasilkan identifikasi serupa. Hasil pengolahan data
menggunakan kode dalam Matlab oleh Ogunbo (2018) memiliki kemiripan angka
dan kesamaan hasil identifikasi setiap jenis lapisan sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif perangkat lunak pengolahan data geolistrik. Hasil identifikasi
curve matching menggunakan IPI2WIN maupun kode dalam Matlab oleh Ogunbo
dapat dimanfaatkan sebagai identifikasi keberadaan lapisan air tanah dalam wilayah
tertentu dengan penentuan titik-titik yang akan diamati. Lapisan air tanah
didentifikasi pada rentang kedalaman 5.8-7.06 m untuk titik sounding pertama,
8.17- 10.5 m untuk titik sounding ketiga, 2.2-3.5 m untuk titik sounding ketujuh,
dan 4.5-5 m untuk titik sounding kesepuluh. | en_US |
dc.description.sponsorship | Supriyadi, S.Si., M.Si. (Dosen Pembimbing)
Nurul Priyantari, S.Si., M.Si. (Dosen Pembimbing) | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | en_US |
dc.subject | Data Sounding 1D | en_US |
dc.subject | Curve Matching | en_US |
dc.title | Pengolahan Data Sounding 1D Menggunakan Curve Matching Studi Kasus Identifikasi Air Tanah Di Universitas Jember | en_US |
dc.type | Other | en_US |