PERBEDAAN TINGKAT NYERI HAID (DISMENORE) SEBELUM DAN SESUDAH SENAM DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 JEMBER
Abstract
Remaja mengalami perubahan dalam tiga aspek yaitu perkembangan
psikososial, perkembangan kognitif dan perubahan fisik. Perubahan fisik ditandai
dengan percepatan pertumbuhan pada remaja yang disertai dengan adanya perubahan
hormonal dalam tubuh. Perubahan hormon pada remaja mengakibatkan terjadinya
sekresi estrogen dapat menyebabkan penebalan dan diferensiasi dari endometrium,
terjadinya peningkatan jumlah sel actinomysin, creatin fosfokinase dan ATP dari
miometrium, kemudian sebagai persiapan untuk terjadinya menstruasi awal
(menarche) dan kelahiran (Soetjiningsih, dkk. 2002).
Keluhan yang paling sering dirasakan oleh remaja saat menstruasi yaitu
dismenore (Saifuddin dan Rachimhadhi, 2005). Dismenore adalah nyeri selama
menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Penyebab dismenore primer
karena adanya jumlah prostaglandin F2α yang berlebihan pada darah menstruasi,
yang merangsang hiperaktifitas uterus (Price, 2006). Penanganan Dismenore Primer
dapat dilakukan dengan cara nonfarmakologi yaitu senam dismenore. Senam
dismenore adalah salah satu bentuk olahraga yang merupakan rangkaian gerakan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
x
secara dinamis yang dilakukan untuk mengurangi keluhan nyeri saat haid. Gerakan
yang dilakukan dapat dikerjakan secara mandiri, berkelompok atau dengan bantuan
instruktur. Tujuan senam dismenore, untuk membantu mengurangi keluhan nyeri
pada saat menstruasi dan membantu remaja putri untuk rileks (Achjar, 2009).
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri haid
(dismenore) sebelum dan sesudah senam dismenore pada remaja putri SMAN 2
Jember. Jenis penelitian adalah penelitian quasi experiment design dengan rancangan
non equivalent control group. Rancangan non equivalent control group adalah
rancangan penelitian yang digunakan untuk membandingkan hasil intervensi program
kesehatan dengan kelompok kontrol yang serupa tetapi tidak perlu kelompok yang
benar-benar sama (Notoatmodjo, 2010). Penelitian kali ini, peneliti mengambil
sampel 15 orang untuk kelompok eksperimen dan 15 orang untuk kelompok kontrol.
Hasil penelitian Perbedaan Tingkat Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja
Putri SMAN 2 Jember, perbedaan tingkat nyeri haid pada remaja putri SMAN 2
Jember untuk remaja yang diberikan terapi baik sebelum dan sesudah senam
dismenore pada bulan Desember 2011-Januari 2012 (N=15), menunjukkan nilai t
hitung > t tabel yaitu 6,959 > 1,761 dan nilai p < α yaitu 0,000 < 0,05; sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan tingkat
nyeri haid dengan diberikan intervensi yaitu senam dismenore pada kelompok
eksperimen karena nilai p=0,000 berarti ada perbedaan yang amat sangat bermakna.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1564]